SOLOPOS.COM - Gedung UIN Raden Mas Said Surakarta. (uinsaid.ac.id)

Solopos.com, SOLO—Penjaringan Bakal Calon Rektor (Bacarek) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said (RMS) Solo bisa diikuti oleh dosen Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di Indonesia.

Rektor UIN Raden Mas Said (RMS), Mudofir, mengatakan proses penjaringan bakal berlangsung transparan dan akuntabel.

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

Dia menjamin penjaringan Bacarek ini bakal berlangsung terbuka dan dijalankan oleh panitia yang independen. Mudofir mengatakan pendaftar memungkinkan dari luar kampus UIN RMS Solo.

“Nanti kita sosialisasikan lewat sosial media dan kampus-kampus [PTKIN],” kata dia ketika jumpa pers di Rektorat UIN RMS Solo, Senin (12/6/2023).

Dia berharap proses penyaringan yang dilakukan oleh panitia itu juga mempertimbangkan masukan dari luar jika diperlukan. “Dan penjaringan ini dimaksudkan untuk melanjutkan penyelenggaraan pendidikan tinggi,” kata dia.

Sehingga, bagi siapapun yang memenuhi syarat yang sudah ditentukan oleh panitia bisa maju menggantikan jabatannya sebagai rektor selanjutnya.

“Sehingga siapa saja yang memenuhi kriteria bakal calon rektor akan dipersilakan, dari manapun, bisa dari dalam atau dari luar UIN Raden Mas Said,” lanjut dia.

Menurut dia, proses ini dilakukan oleh panitia yang bekerja di bawah undang-undang, dan akan dilaporkan seutuhnya proses ini kepada Kementerian Agama yang membawahi PTKIN di Indonesia.

Penjaringan ini menimbang rektor saat ini akan berakhir pada 1 Oktober 2023 mendatang. Sedangkan panitia dibentuk empat bulan sebelum masa rektor berakhir.

Berbeda pada periode sebelumnya ketika belum beralih status menjadi UIN, kali ini bacarek ada persyaratan khusus, yakni harus berstatus sebagai guru besar.

“Jadi persyaratannya setelah alih status menjadi UIN maka harus guru besar. Dulu ketika [masih berstatus] IAIN itu hanya doktor,” kata dia.

Sementara jumlah guru besar yang ada di UIN RMS Solo, menurut Mudofir, saat ada 16 guru besar. Sebanyak 15 guru besar di antaranya aktif. “Aktif itu artinya umur masih bisa memungkinkan untuk mendaftar,” imbuh dia.

Rektor bakal dipilih dengan tahapan panjang dan berlapis. Menurut dia, tahap awal yakni administrasi. Lalu berdasar petimbangan senat melalui indikator tertentu.

“Kemudian nanti dibawa ke Jakarta, setelah sampai Kementrian Agama dari pihak sana akan dibentuk Komsel [Komisi Seleksi], di situlah para calon rektor bakal diuji,” kata dia.

Komsel akan mengerucutkan menjadi tiga kandidat terkuat. Lalu tiga kandidat itu akan diserahkan kepada Menteri Agama untuk dipilih dan ditetapkan menjadi rektor baru UIN RMS Solo.

Dia berharap bisa melanjutkan suksesi kepemimpinan yang baik. Terlebih saat ini sudah alih status menjadi UIN. Dia mengatakan perlu langkah berkelanjutan untuk membuka prodi umum.

Termasuk mahasiswa UIN RMS Solo mencapai 22.000 oranng yang mana perlu adanya infrastruktur dan pertambahan dosen harus diperhatikan.

“Rektor ke depan mudah-mudahan berpikir lebih jauh, komprehensif, bisa merangkul semua golongan, saya kira calon rektor bakal berpikir langkah yang ditempuh jika terpilih,” tutur dia.

 

Lini masa penjaringan bakal calon rektor UIN RMS Solo:

Pengumuman dan Sosialisasi: 12-18 Juni 2023

Pendaftaran Bakal Calon Rektor: 19 Juni-7 Juli 2023

Verifikasi Persyaratan Administrasi: 10-13 Juli 2023

Penetapan dan Pengumuman Bakal Calon Rektor: 14 Juli 2023



Penyerahan Bakal Calon Rektor kepada Rektor: 17 Juli 2023

Penyerahan Dokumen Bakal Calon Rektor oleh Rektor kepada Senat: 18 Juli 2023

Pemberian Pertimbangan Kualitatif oleh Senat UIN Raden Mas Said Solo: 20 Juli-8 Agustus 2023

Penyerahan dokumen Calon Rektor dari Senat melalui Rektor kepada Menteri Agama: 9-14 Agustus 2023

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya