SOLOPOS.COM - Ilustrasi. (chip.co.id)

Solopos.com, DEPOK — Sejumlah ibu-ibu mendatangi kantor Polres Metro Depok untuk melaporkan dugaan penipuan online shop sembako yang dilakukan perempuan, SK.

Akibat kejadian itu, salah seorang korban menderita kerugian hingga Rp2 miliar. Salah seorang korban, Asih Rachmawati, mengaku tergiur dengan iming-iming pelaku.

Promosi Keren! BRI Jadi Satu-Satunya Merek Indonesia di Daftar Brand Finance Global 500

Saat itu, kata Asih, pelaku menawarkan barang kebutuhan pokok dengan harga murah. Pelaku menjual sembako, salah satunya minyak goreng. Barang tersebut dijual lebih murah dari harga normal. Seluruh barang dijual secara online.

Baca Juga : Kakek yang Hilang di Sukoharjo Ditemukan Meninggal di Bawah Jembatan

“Harga minyak goreng kan sekarang lagi mahal. Nah ini menjual lebih murah dan pembelian dilakukan dengan cara pre-order atau PO,” ujar Asih di Mapolres Metro Depok, seperti dilansir Liputan6.com, Jumat (19/11/2021).

Asih menuturkan memesan barang kepada pelaku selama 9 bulan dan tidak ada kendala. Namun, minyak goreng yang dipesan tidak dikirim. Peristiwa itu terjadi pada Oktober hingga November 2021.

Padahal, dia sudah melakukan PO selama tiga bulan. Asih menyampaikan pelaku meminta order selama tiga bulan.

Baca Juga : Kisah Warga Karanganom Klaten Jadi Miliarder Dadakan Jelang Pensiun

“Uang masuk terus selama tiga bulan, tapi barang tidak dikirim,” tutur dia.

Akibat kejadian itu, Asih mengalami kerugian Rp2 miliar. Kerugiannya besar karena Asih selaku agen dan membawahi sejumlah pedagang sembako yang juga memesan barang kepada pelaku.

“Barang tidak dikirim. Pedagang di bawah saya menuntut saya mengganti rugi. Mereka kan ikut saya memesan barang kepada pelaku. Saya agen,” ungkap Asih.

Baca Juga : Polisi Blokir Rekening 5 Tersangka Kasus Mafia Tanah Artis Nirina Zubir

Asih mengaku berusaha mengganti rugi uang pedagang yang ada di bawah koordinasinya. Salah satunya dengan menjual harta bendanya.

“Kerugian saya sekitar Rp2 miliar. Kalau jual seluruh harta benda, tidak cukup untuk mengembalikan semua [uang pedagang yang ada di bawah koordinasinya]. Karena ulah pelaku yang tidak mengirimkan barang,” katanya.

Asih bersama korban lain sudah mendatangi rumah pelaku di Kampung Pitara, Kecamatan Pancoran Mas, Depok. Namun, Asih tidak menemukan pelaku. Dia hanya bertemu kakak pelaku di rumah tersebut.

Baca Juga : Diusir Peserta Aksi Kamisan di Semarang, Ini Penjelasan Moeldoko

Dia menduga pelaku sudah melarikan diri karena tidak mampu mengirimkan barang. Padahal pelaku sudah menerima uang dari pedagang. “Makanya saya datang ke Polres Metro Depok untuk melaporkan pelaku.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya