SOLOPOS.COM - Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol. Bismo Teguh Prakoso. (Antara)

Solopos.com, JAKARTA — Kasus penipuan berkedok pemberangkatan umrah diungkap Polresta Bogor Kota, Jawa Barat.

Seorang pria berinisial CV ditangkap karena diduga merugikan 106 calon jemaah dengan total kerugian sebesar Rp1,8 miliar.

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol. Bismo Teguh Prakoso di Mako Polresta Bogor Kota, mengatakan terungkapnya kasus berawal dari laporan salah satu korban ES yang mengalami kerugian sebesar Rp200 juta untuk 10 orang keluarganya yang hendak berangkat umrah.

ES yang membawa 10 anggota keluarga mengaku dijanjikan diberangkatkan umrah pada Desember 2022 lalu.

Namun hingga berganti ke tahun 2023 janji tersesbut tidak ditunaikan.

“Polresta Bogor Kota mengamankan terduga pelaku dan melakukan pemeriksaan kepada saksi-saksi dan CV selaku terduga pelaku,” ujarnya seperti dikutip Solopos.com dari Antara, Kamis (2/2/2023).

Dari hasil pemeriksaan, ada 106 orang yang belum berhasil diberangkatkan walaupun janjinya akan berangkat di tahun 2022 yang total kerugian calon jamah umrah totalnya Rp1,8 miliar.

Polisi menyita barang bukti berupa cetak rekening koran, bukti percakapan, kemudian ada buku rekening dan sertifikat vaksinasi.

“Ini bukti percakapan chat-nya, kemudian ini ID Card, Paspor dari para korban ya dan kelengkapan untuk umrah,” tuturnya.

Saat ini, kata Kombes Bismo, pelaku telah dilakukan penahanan dan dijerat Pasal 372 Junto 378 KUHP ancaman hukuman 4 tahun penjara.

Polresta Bogor Kota membuka posko pengaduan agar masyarakat yang merasa jadi korban bisa melaporkannya ke petugas kepolisian.

Kasatreskrim Polresta Bogor Kota Kompol Rizka Fadhila menambahkan terduga pelaku berinisial CV melakukan kegiatan untuk memberangkatkan umrah itu kurang lebih sejak 2020.

CV memberikan janji dapat memberangkatkan umrah dengan biaya murah dengan harga Rp5 juta sampai Rp12,5 juta, dimana rata-rata biaya normal itu lebih kurang di angka Rp20 juta.

“Nah selisih dari kekurangan itulah, dia menggunakan dari nasabah yang lain. Jadi sistemnya itu tutup lobang, gali lobang untuk memberangkatkan umrah dengan dua atau tiga orang lain ada di belakang menunggu giliran,” paparnya.

Akan tetapi, kata Rizka, semakin tahun semakin banyak dan akhirnya untuk data per hari ini yang bisa kami himpun Desember 2022 lebih kurang ada 106 yang masih belum bisa diberangkatkan dengan total uang masuk miliaran rupiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya