SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Kelulusan sekolah biasanya disambut siswa dengan aksi konvoi dan corat-coret namun kini Pemkot melarang tegas hal itu terjadi.

Solopos.com, SOLO – Pengumuman kelulusan siswa SMA/SMK sederajat di sekolah-sekolah di Kota Solo dijadwalkan Sabtu (7/5/2016). Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mengimbau agar para siswa tidak melakukan aksi huru-hara, antara lain berupa konvoi kendaraan bermotor yang melanggar aturan lalu lintas maupun corat-coret seragam selepas pengumuman.

Promosi BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang Kian Pesat saat Lebaran

Wali Kota Solo, FX. Hadi Rudyatmo (Rudy) bahkan memberi peringatan pihaknya akan menahan ijazah siswa yang nekat ikut aksi konvoi kendaraan bermotor.

“Saya minta agar para siswa yang lulus, setelah menerima hasil kelulusan tidak perlu pakai corat-coret ataupun konvoi. Kalau sampai besok masih ada yang corat-coret baju, rambut, bahkan ikut konvoi kendaraan, maka ijazah tidak usah diberikan,” tegas Rudy saat ditemui wartawan, Selasa (3/5/2016).

Rudy menyatakan, sejauh ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan jajaran Polresta Solo untuk memberikan sanksi berupa bukti pelanggaran (tilang) bagi siswa yang nekat melakukan aksi konvoi kendaraan bermotor dan melanggar aturan lalu lintas. Terlebih bagi siswa yang usianya belum genap 17 tahun.

Pihaknya mengimbau orang tua mengawasi anak-anak mereka, serta sekolah-sekolah diharapkan agar mengadakan acara budaya dan para siswa diminta mengenakan busana adat Jawa. Hal itu sebagai antisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diharapkan. Sedangkan untuk pengambilan hasil kelulusan, Rudy mengatakan, harus dilakukan oleh orang tua.

Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Menengah (Dikmen) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Solo, Unggul Sudarmo, menyampaikan hal senada. Pihaknya mengatakan, sudah menyampaikan imbauan kepada sekolah agar pengumuman kelulusan siswa dapat dilaksanakan secara tertib. Para siswa Kelas XII yang nantinya menerima pengumuman kelulusan supaya tidak merayakan itu dengan berlebihan, seperti corat-coret seragam, rambut, hingga melakukan aksi konvoi kendaraan bermotor.

“Kami berharap agar lulusan bisa menunjukkan sebagai pribadi yang terdidik. Sehingga tidak perlu merayakan kesenangan tersebut dengan konvoi, mengecat rambut, corat-coret baju dan sebagainya. Kami mohon bantuan untuk bersama-sama dengan Disdikpora agar sekolah-sekolah juga bisa mengkondisikan supaya hal tersebut tidak dilakukan untuk anak didik kita. Aksi konvoi, corat-coret tersebut tidak enak dilihat oleh masyarakat,” ujar Unggul.

Pengumuman oleh sekolah-sekolah pada Sabtu tersebut dijadwalkan sore, sekitar pukul 15.00 WIB. Meskipun nantinya diumumkan kelulusan siswa, Unggul mengatakan ijazah belum bisa dibagikan.

Dia menegaskan, jika setelah pengumuman kelulusan ada yang sudah kerja ke luar kota, diharapkan ketika ada pengumuman untuk melakukan cap 3 jari dan tanda tangan supaya datang lagi ke sekolah supaya tidak membebani sekolah.

“Tolong bagi yang sudah kerja, ketika ada pengumuman mengambil ijazah, maka harus segera diambil supaya tidak membebani sekolah,” pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya