SOLOPOS.COM - Sosok pengobat tradisional, Ida Dayak. (Akun Tiktok Ida Dayak Official)

Solopos.com, SURABAYA — Di mata dosen Universitas Airlangga (Unair) pengobatan tradisional ala Ida Andriani alias Ida Dayak yang viral di berbagai media sosial di luar batas kemampuan mereka karena ada tradisi leluhur yang diterapkan.

Hal itu disampaikan dosen program studi Pengobatan Tradisional, Fakultas Vokasi (FV) Unair, Maya Septriana.

Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini

Menurutnya ada dua hal yang beririsan antara pengobatan Ida Dayak dan keilmuan pengobatan tradisional pada umumnya, yaitu teknik pijat dan penggunaan minyak herbal. 

Maya menjelaskan bahwa secara umum, teknik pijat yang dilakukan adalah teknik usapan yang ada dalam pengobatan tradisional.

Teknik tersebut bermanfaat untuk melancarkan peredaran darah dalam tubuh. Di samping itu, penggunaan minyak Bintang dari bahan herbal berfungsi untuk menghangatkan dan melicinkan permukaan kulit agar terhindar dari iritasi saat proses pemijatan. 

“Kalau kita lihat, ibu Ida Dayak ini mengoleskan minyak ke bagian tubuh pasien, lalu dia tarik dan kembalikan seperti semula. Dia mampu mengembalikan dislokasi tulang dan sendi. Apa yang dilakukan Ibu Ida dayak ini sudah di luar batas kemampuan kami. Ada unsur lain selain murni dari unsur pijat dan herbal,” kata dia, dikutip dari laman resmi Unair, Senin (17/4/2023).

Kemudian, ketua program studi D4 Pengobatan Tradisional itu mengungkapkan, ada hal-hal di luar batas yang tidak bisa dipahami dalam pengobatan Ida Dayak. 

Ada pengaruh luar seperti tradisi turun temurun, spiritual, atau religiusitas tertentu yang mempengaruhi teknik pengobatannya. Oleh karena itu, pengobatan Ida Dayak bisa dikatakan tidak berbasis ilmiah. 

“Kalau pengobatan tradisional kami, semua ada basisnya. Kami mengacu pada ilmu kedokteran, anatomi, fisiologi, dan lain-lain. Walaupun menggunakan bahan-bahan tertentu seperti minyak, kami juga harus bertanggung jawab. Kembali lagi, pengobatan tradisional ini cukup luas, ada yang namanya traditional therapy. Mau jadi penyembuhan atau tidak, kembali pada Yang Maha Kuasa,” ungkap Maya. 

Maya juga melanjutkan, pengobatan Ida Dayak juga tidak lepas dari permainan plasebo atau efek psikologis pasien.

Artinya, saat Ida Dayak membacakan doa atau mantra kepada pasien, kemudian ia meyakinkan bahwa pasien tersebut bisa sembuh sedia kala. 

Maka secara tidak langsung, pikiran pasien akan mengatakan hal yang sama, yaitu keyakinan untuk sembuh.  

Lebih lanjut, Maya setuju dengan tindakan pemerintah yang terus melakukan pemantauan terhadap aksi Ida Dayak. 

Dalam dunia pendidikan atau kesehatan, evidence based dan penelitian memiliki peran penting, meskipun pengobatan itu dahsyat masyarakat percayai. 

Pemantauan pemerintah juga beralasan agar masyarakat tetap aman dan tidak terjadi hal-hal yang merugikan masyarakat.  

“Jadi, di luar bahwa ibu Ida Dayak ini bisa melakukan pengobatan dengan dahsyat, maka perlu dari dunia pendidikan atau kesehatan melakukan observasi atau penelitian lebih lanjut, baik dari pijat, herbal, atau supranaturalnya. Jika itu ilmu yang kelak akan berkembang, maka kita akan berdiri bahwa ada dasar dari apa yang dilakukan bu Ida,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya