Penghuni Rutan Bangil peringati Sumpah Pemuda

Pasuruan–Para penghuni Rumah Tahanan Negara (Rutan) Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (28/10), melaksanakan upacara bendera peringati Hari Sumpah Pemuda.

Kepala Rutan Bangil, Kadiyono mengatakan, upacara bendera Hari Sumpah Pemuda dilaksanakan  mulai dari petugas, serta pesertanya adalah para penghuni Rutan Bangil, baik narapida (Napi) maupun tahanan.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Jumlah pesertanya sekitar 150 orang, dari total penghuni Rutan Bangil yang kini mencapai 466 orang. Para peserta mengikuti upacara bendera dengan menggunakan aneka busana tradisional dari berbagai daerah.

Kadiyono menjelaskan, upacara bendera peringatan Hari Sumpah Pemuda bagi penghuni Rutan Bangil ini sebagai implentasi pengetahuan berbangsa dan bernegara yang diperolehnya di dalam Rutan secara teori.

“Upacara bendera peringatan Hari Sumpah Pemuda ini bisa disebut sebagai praktik berbangsa dan bernegara,” ujarnya menjelaskan.

Selain itu, lanjut Kadiyono, upacara bendera untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda ini juga untuk menjalin persatuan dan kesatuan, sehingga kehidupan para penghuni Rutan di Bangil menjadi lebih harmonis.

“Saya terharu melihat para penghuni Rutan Bangil bisa melaksanakan upacara bendera Hari Sumpah Pemuda dengan baik,” kata Kadiyono.

Ali Yuliono, petugas pembaca teks Sumpah Pemuda mengaku bangga bisa melaksanakan tugasnya dengan baik. Ia mengaku telah lama tidak pernah mengikuti upacara sekitar 13 tahun lewat setelah lulus dari sekolahnya.

Ia kini menghuni Rutan Bangil dengan status saebagai tahanan, karena kasus kecelakaan lalu lintas.

Hal senada juga diungkapkan Khairul Saleh yang menjadi komandan upacara. Khoirul yang menghuni Rutan Bangil karena kasus penjualan VCD porno mengaku bangga bisa menjadi komandan upacara yang selama ini tidak penah dilakukannnya.

Sebelumnya, untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda ini para penghuni Rutan Bangil juga telah melaksanakan berbagail lomba, di antaranya lomba pengucapan teks Pancasila, serta Catur Dharma Narapidana.

ant/rif