SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Solopos.com, SOLO – Polisi menangkap pelaku penghinaan atau kampanye hitam capres dalam Pilpres 2014, Muhammad Arsyad Assegaf alias Imen. Melihat anaknya yang kini berada di balik jeruji besi, sang ibu, Musridah tak henti-hentinya menangis agar anaknya dibebaskan.

Mursidah mengaku sangat ingin bertemu langsung dengan Joko Widodo (Jokowi) untuk menyampaikan permohonan maaf atas nama anaknya. Yang diketahuinya, anak sulungnya itu tidak mengetahui apapun.

Promosi BRI Kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa Melalui Program Desa BRILiaN 2024

“Saya mohon ketemu Pak Jokowi, saya minta maaf, maafin anak saya. Anak saya enggak tahu apa-apa,” ujar Mursidah yang terus terurai air mata saat ditemui di rumahnya di Jalan Haji Jum RT 9 RW 1 Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (23/10/2014).

Dilansir Liputan6, Rabu (29/10/2014), demi membebaskan anaknya yang bekerja sebagai pembantu tukang sate tersebut, Mursidah rela melakukan apapun. Ia bahkan rela bersujud di kaki Jokowi atau menukar nyawanya sekalipun.

“Saya siap bersujud minta maaf di kaki Pak Jokowi. Saya mohon, Pak. Kalau perlu tukar nyawa anak saya dengan saya. Saya mohon bebaskan anak saya, Pak,” ujar Mursidah sambil terus menerus bersujud di hadapan awak media.

Dikutip Bisnis, Imen ditangkap setelah polisi melakukan pelacakan terhadap pelaku dan pengedit foto pornografi. Barang bukti yang disita adalah akun jejaring sosial Facebook milik tersangka. Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Mabes Polri Brigjen Pol Kamil Razak mengatakan hingga kini belum mengetahui motif tersangka.

“Motifnya belum diakui oleh tersangka, namun diduga ada kelompok yang sengaja melakukan hal tersebut,” kata Kamil.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya