SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta— Bentorkan antara warga dengan Satpol PP dalam penggusran makam Mbah Priok, Tanjung Priok, Jakarta Utara menelan korban jiwa. Informasi yang beredar menyebutkan dua orang tewas dalam bentrokan tersebut, Rabu (14/4).

Korban tewas itu disebut-sebut berasal dari satiu orng anggota Satpol PP dan satu warga sekitar yang menolak dilakukan pembongkaran makam. Selain korban tewas, puluhan orang dari kedua belah pihak dikabarkan mengalami luka.

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

Dalam bentrok tersebut, seorang pemuda babak belur, habis dipukuli. Bertelanjang dada, remaja berumur 20 tahunan ini digiring oleh dua petugas Satpol PP. Selang beberapa menit, seorang bapak dengan muka berdarah-darah digotong oleh beberapa petugas Satpol PP. Pria ini diangkut ke mobil ambulans hanya memakai celana dalam saja.

Kejadian ini terjadi saat ratusan warga Tanjung Priok yang menolak penggusuran lokasi makam tokoh Muslim Al Arif Billah Hasan bin Muhammad Al Haddad dikenal dengan panggilan Mbah Priok, bentrok dengan ratusan aparat Satpol PP.

inilah/rif



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

Potret Pementasan 4 Tari Klasik di Keraton Solo Meriahkan Hari Tari Sedunia

Potret Pementasan 4 Tari Klasik di Keraton Solo Meriahkan Hari Tari Sedunia
author
Burhan Aris Nugraha Rabu, 1 Mei 2024 - 11:49 WIB
share
SOLOPOS.COM - Sejumlah penari membawakan tari klasik Srimpi Sangupati saat dipentaskan di Bangsal Smarakata Keraton Solo, Senin (29/4/2024) malam. (Solopos/Dhima Wahyu Sejati)

Solopos.com, SOLO — Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat menggelar pementasan tari klasik yang telah berumur ratusan tahun dalam dalam rangka memperingati Hari Tari Sedunia  di Bangsal Smarakata pada Senin (29/4/2024)

Acara bertajuk Keraton Art Festival menampillkan empat tarian klasik yakni Tari Bedhaya Sukoharjo, Tari Srimpi Sangupati, Tari Sancaya Kusumawicitra, serta Tari Bandayuda. 

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

Pertunjukan diawali Tari Bedhaya Sukoharjo merupakan karya Paku Buwana (PB) IX (memerintah 1861–1893 M). Kemudian Tari Sancaya Kusumawicitra diciptakan oleh Paku Buwono (PB) I, selanjutnya Tari Srimpi Sangupati peninggalan Paku Buwana IV (memerintah 1788-1820). dan terakhir Tari Bandayuda  yang diciptakan pada masa pemerintahan Paku Buwana IV.

Koran Solopos

Acara ini merupakan kali pertama Keraton Solo secara terpisah menyelenggarakan peringatan Hari Tari Sedunia. Sebelumnya pentas tari Keraton Solo diadakan bersama acara 24 Jam Menari ISI Solo.

Tari klasik Bandayuda dimainkan oleh para penari di Bangsal Smarakata Keraton Solo, Senin (29/4/2024) malam. (Solopos/Dhima Wahyu Sejati)

Sejumlah penari menampilkan Tari klasik Bedhaya Sukoharjo di Bangsal Smarakata Keraton Solo, Senin (29/4/2024) malam. (Solopos/Dhima Wahyu Sejati)

Emagazine Solopos

Dua penari membawakan Tari Sancata Kusumawicitra di Bangsal Smarakata Keraton Solo, Senin (29/4/2024) malam. (Solopos/Dhima Wahyu Sejati)

 

Interaktif Solopos


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Ratusan Buruh Karanganyar Demo. Ini Tuntutannya!

Ratusan Buruh Karanganyar Demo. Ini Tuntutannya!
author
Ahmad Mufid Aryono Rabu, 1 Mei 2024 - 11:33 WIB
share
SOLOPOS.COM - Buruh menggelar aksi unjuk rasa memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) di depan Gedung DPRD Karanganyar pada Rabu (1/5/2024). (Solopos.com/Indah Septiyaning W)

Solopos.com, KARANGANYAR– Peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) di Kabupaten Karanganyar diwarnai dengan aksi unjuk rasa yang digelar ratusan buruh di Gedung DPRD Karanganyar pada Rabu (1/5/2024).

Aksi unjuk rasa diikuti oleh berbagai organisasi buruh di Karanganyar. Dalam aksinya mereka menolak omnibus law Undang-undang (UU) Cipta Kerja.

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

Selain itu buruh juga menyampaikan sejumlah persoalan yang hingga kini masih menghantui. Masalah itu mulai belum terpenuhinya hak-hak buruh, uang pesangon bagi buruh yang dikena pemutusan hubungan kerja (PHK) belum dibayarkan, gaji belum sesuai Upah Minimum Kabupaten (UMK), tunjangan hari raya (THR) tak dibayarkan hingga bayang-bayang PHK.

Pantauan Solopos.com, ratusan buruh bergerak dari lapangan Sroyo menuju DPRD Karanganyar sejak pukul 08.30 WIB. Dengan membawa atribut bendera organisasi serta poster Aksi Buruh Karanganyar Hidup Susah Di Negeri Yang Kaya, UMP Jateng Paling Rendah Di Pulau Jawa, Rong Sasi Kerja Bakti, Pesangon Dikurangi.

Koran Solopos

Mereka menggelar aksinya di depan gedung DPRD. Secara bergiliran perwakilan melakukan orasi. Aparat kepolisian terlihat mengatur arus lalu lintas setempat.

Selepas berorasi, perwakilan ditemui Ketua DPRD Karanganyar Bagus Selo didampingi Wakil Ketua Tony Hatmoko, Ketua Komisi B AW Mulyadi dan Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disdagperinaker) Karanganyar Martadi.

Ketua DPD FKSPN Karanganyar, Haryanto meminta solusi yang pasti terkait dengan persoalan buruh. Dia mengatakan beberapa persoalan itu disebutkan karyawan di PHK menjelang Lebaran karena perusahaan menghindari pembayaran THR.

Emagazine Solopos

Kemudian karyawan di-PHK tanpa diberikan pesangon, ada pula temuan buruh tak digaji dua bulan ini. Bahkan THR dibayarkan secara dicicil. “Ini masalah yang tidak baik-baik saja di Karanganyar. Harus menjadi perhatian serius dari pemerintah dan solusi,” ungkap dia.

Dia mengatakan buruh masih terus di bayang-bayangi dengan ancaman PHK. Dia meminta pemerintah mencabut undang-undang omnibus law. Dia mengatakan upah minimum provinsi (UMP) Jateng merupakan paling rendah di Pulau Jawa.

“Kami tidak menuntut banyak. Kepada bapak anggota dewan, tolong perjuangkan hak kami sebagai pekerja,” jelas dia.

Interaktif Solopos

Ketua DPC SP KEP Karanganyar, Danang Sugiyatno meminta selamatkan pekerja padat karya dari gelombang PHK. Sejak Covid-19, ribuan buruh dan pekerja telah dirumahkan dan terkena PHK. Sementara hak-hak buruh seperti pesangon belum dibayarkan.

Dia juga menyayangkan aturan pemerintah dalam menetapkan UMK tak lagi mengacu pada survei kebutuhan hidup layak (KHL). Kondisi ini memberatkan dan sangat mencekik bagi buruh.

“PHK menjadi momok bagi pekerja. Sementara pesangon juga di tidak dibayarkan. Pekerja makin ngenes,” kata dia.



Ketua DPC SPN Karanganyar Sabat Bambang Ismanto mengatakan buruh ibarat sudah jatuh tertimpa tangga. Buruh di rumahkan tanpa kejelasan dan kepastian. Kemudian di PHK tanpa pesangon. Dia menemukan masih banyak penyimpangan dan pelanggaran terhadap aturan namun sangat minim tindakan dari yang berwenang.

“Kami berharap pengawas ketenagakerjaan dan semua stakeholder untuk menegakkan aturan perundang-undangan. Berilah sanksi perusahaan nakal yang melanggar aturan,” jelas dia.

Ketua DPRD Karanganyar Bagus Selo mengatakan menampung semua persoalan tersebut. Dia juga meminta Disdagperinaker untuk mengecek dan menyelesaikan persoalan-persoalan buruh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Buruh Sukoharjo Dukung Etik Suryani Kembali Maju Jadi Cabup di Pilkada 2024

Buruh Sukoharjo Dukung Etik Suryani Kembali Maju Jadi Cabup di Pilkada 2024
author
Suharsih Rabu, 1 Mei 2024 - 11:28 WIB
share
SOLOPOS.COM - Ribuan buruh menghadiri peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day 2024 di Taman Budaya Suryani Sukoharjo (TBSS), Rabu (1/5/2024). (Solopos/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO — Kalangan buruh mendukung Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, untuk maju lagi sebagai calon bupati atau cabup dalam kontestasi Pilkada Sukoharjo 2024. Selama menjabat sebagai Bupati Sukoharjo, Etik dinilai memperhatikan kelangsungan hidup para buruh.

Hal ini disampaikan Ketua Forum Peduli Buruh (FPB) Sukoharjo, Sukarno, saat peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day 2024 di Taman Budaya Suryani Sukoharjo (TBSS), Rabu (1/5/2024). Sukarno memberikan sambutan dan laporan kegiatan May Day 2024.

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

Sebelum menutup sambutan, Sukarno mengajak ribuan buruh yang menghadiri kegiatan itu untuk mendukung Etik Suryani maju sebagai cabup di Pilkada Sukoharjo, November 2024 mendatang.

Koran Solopos

“November nanti, ada Pilkada Sukoharjo. Kami mohon teman-teman untuk tetap mendukung Bu Etik kembali memimpin Sukoharjo. Setuju teman-teman?” kata dia.

Sukarno yang juga Ketua Serikat Pekerja Republik Indonesia (SPRI) Sukoharjo ini mengatakan sosok Etik Suryani dikenal cukup dekat dan memperhatikan nasib para buruh di Sukoharjo. Etik juga selalu mendorong agar perusahaan-perusahaan di Sukoharjo memenuhi hak-hak buruh.

Saat pandemi Covid-19, Etik kerap memberikan bantuan kepada kalangan buruh. “Beliau sudah pengalaman dalam menjalankan roda pemerintahan dan mengelola keuangan daerah. Jadi kami bakal mendukung Bu Etik melanjutkan kepemimpinan di Sukoharjo,” papar dia.

Emagazine Solopos

Menanggapi dukungan untuk maju sebagai cabup di Pilkada Sukoharjo 2024, Etik Suryani meminta doa restu dari elemen masyarakat, utamanya kalangan buruh untuk maju sebagai calon pemimpin masa depan di Kabupaten Jamu. Dia siap kembali maju sebagai cabup dalam kontestasi politik lima tahunan.

Etik menyebut buruh merupakan aset berharga perusahaan dan pilar dalam menggerakkan roda perekonomian daerah. “Mohon doa restu dari buruh saat kembali maju dalam pilkada. Semoga Allah SWT mengabulkan doa terbaik untuk kita semua,” ujar dia.

Interaktif Solopos


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories