SOLOPOS.COM - Ilustrasi beras. (Freepik)

Solopos.com, SOLO —  Penggilingan padi skala kecil di Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim) mulai menerapkan produksi beras rendah karbon atau low carbon rice.  Penggilingan padi itu berada di Sragen, Boyolali dan Klaten. Sementara dua penggilingan padi berada di Ngawi dan Madiun.

Gerakan  low carbon rice mulai menggelora seiring dengan gerakan energi hijau di berbagai sektor kehidupan manusia. Ini adalah salah satu upaya untuk mengurangi gas karbon.

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

Proyek Low Carbon Rice sendiri adalah proyek yang didanai oleh SWITCH-Asia Grants Programme dan diimplementasikan oleh Preferred by Nature. Proyek ini melibatkan Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) dan Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP).

Proyek low carbon rice berfokus pada pengurangan emisi dalam produksi beras di tingkat penggilingan padi kecil, memperkenalkan praktik budidaya beras berkelanjutan kepada petani yang bermitra dengan penggilingan padi kecil tersebut, serta membuka akses pasar beras berkelanjutan di Indonesia.

Total terdapat 150 penggilingan padi kecil di Klaten, Boyolali, Sragen, Madiun, dan Ngawi yang didampingi dalam proyek low carbon rice dan sejauh ini sudah ada 27 penggilingan padi kecil dampingan yang beralih dari mesin diesel ke listrik.

Dalam Festival Pangan 2023 di Asrama Haji Donuhudan pada Jumat (27/10/2023) lalu itu, gerakan beras rendah karbon jadi salah satu tema diskusi menarik.

Dalam siaran pers yang diterima Solopos.com, kegiatan yang digelar di Boyolali ini dihadiri oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Jawa Tengah Sujarwanto Dwiatmoko, Imam Teguh Purnomo selaku anggota DPRD Provinsi Jawa tengah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah Dyah Lukisari, Sutarto Alimoeso selaku Ketua Umum PERPADI, dan Siti Jamilah yang merupakan Technical Expert dari Preferred by Nature.

Sujarwanto meyakini bahwa peralihan penggilingan padi dari mesin diesel ke listrik merupakan langkah awal yang baik. Kendati demikian, ini bukanlah tujuan akhir. “Penggilingan padi harus mampu selangkah lagi lebih maju, yakni beralih ke sumber energi listrik yang berkelanjutan seperti menggunakan layanan Renewable Energy Certificate (REC) yang dimiliki oleh PLN,” ujarnya.

Hal ini diamini oleh Imam Teguh Purnomo yang turut meyakini bahwa langkah tersebut sejalan dengan misi kedaulatan pangan di indonesia. Dyah Lukisari yang mengapresiasi hadirnya proyek low carbon rice. Ia merasa proyek ini telah mampu menggerakkan penggilingan padi kecil di lima kabupaten di Jawa Tengah dan Jawa Timur untuk perlahan memproduksi beras dengan lebih rendah emisi.

Ia pun meyakini komitmen pemerintah menjadi penting dalam suksesnya proyek Low Carbon Rice ini. “Perlu komitmen dari pemerintah sebagai aspek lain agar penggilingan padi kecil dapat menerapkan praktik produksi beras rendah karbon,” ucap Dyah.

Dalam ranah yang lebih teknis, Sutarto Alimoeso menjelaskan bahwa tercapainya beras yang rendah karbon turut bergantung pada kesiapan aktor produsen dan distribusi beras untuk saling bekerja sama dalam sebuah konsep kemitraan, khususnya petani, penggilingan padi, dan pedagang beras.

Konsep kemitraan ini menjadi langkah efisiensi rantai pasok produksi beras di Indonesia yang diyakini dapat menjaga kestabilan suplai dan menghadirkan beras yang lebih berkelanjutan.

Dalam memastikan aspek keberlanjutan dalam kemitraan tersebut, Siti Jamilah pun memaparkan terkait pentingnya ketertelusuran. “Selain untuk memastikan bahwa beras yang diproduksi memang ditanam dan diproses dengan praktik yang rendah emisi, ketertelusuran memiliki manfaat lain yakni penjaminan bahwa produk aman dan berkualitas untuk dikirim ke konsumen akhir,” ungkapnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya