SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi Densus 88 (JIBI/Solopos/Burhan Aris Nugraha)

Penggerebekan Densus 88 di rumah Siyono di Cawas, Klaten, berujung kematian. Polri mengakui ada kesalahan prosedur dalam pengawalan Densus 88.

Solopos.com, JAKARTA — Polri mengakui ada kesalahan prosedur personel Tim Densus 88 Antiteror saat menangkap Siyono, terduga teroris asal Klaten. Akibat kelalaian itu, Siyono meninggal ketika digelandang ke sejumlah tempat terkait pengembangan perkara terorisme pada Jumat (11/3/2016) lalu.

Promosi Mudah dan Praktis, Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Anton Charliyan menyayangkan saat peristiwa, terduga teroris itu hanya dikawal dua anggota Densus 88 berpangkat perwira pertama dan perwira menengah.

Menurut Anton, dua anggota tersebut termakan rayuan Siyono yang meminta penutup mata dan borgolnya dibuka. Di luar perkiraan, ternyata pelaku tidak kooperatif dan melawan sehingga menyebabkan perkelahian di dalam mobil.

“Kami juga menyayangkan dan mempertanyakan. Kenapa cuma sendiri? Karena pelaku kooperatif, tapi ini kesalahan prosedur. Seharunya minimal dua orang yang mengawal, kami salah,” katanya di Mabes Polri, Jakarta, Senin (14/3/2016).

Menurut dia, semestinya penyidik Densus 88 tidak mudah terpengaruh bujuk rayu Siyono, mengingat terduga merupakan orang penting dalam pengusutan jaringan teroris. Oleh sebabnya, sambung Anton, Divisi Profesi dan Pengamanan Polri langsung turun menyelidiki dugaan pelanggaran prosedur tersebut.

“Sejumlah anggota Propam sudah berjalan menyelidiki kasus tersebut. Secara internal akan kami tindak. Kami akan menertibkan soal membawa tahanan,” tuturnya.

Namun Anton enggan membeberkan identitas maupun inisial dua anggota Densus 88. Menurut dia hal tersebut demi menjaga kerahasiaan personel detasemen tersebut. Baca juga: Terkuak! Siyono Tewas Setelah Berkelahi dengan Anggota Densus, Ada Pendarahan di Kepala.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya