SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA--Terdepaknya PKS dari koalisi memunculkan wacana akan dicopotnya tiga menteri partai itu dari pemerintahan. Jika nanti benar ada reshuflle jilid II, menteri pengganti dari pos lowong yang ditinggalkan menteri PKS, dinilai tidak akan optimal karena mepetnya waktu yang ada.

“Waktunya sangat mepet. Kurang dari 2,5 tahun. Para menteri pengganti tidak akan optimal,” tutur pengamat politik dari UI Iberamsjah kepada detikcom, Jumat (6/4/2012).

Promosi BRI Pastikan Video Uang Hilang Efek Pemilu untuk Bansos adalah Hoaks

Iberamsjah mengatakan, sekalipun nanti SBY mengganti menteri PKS dengan kaum profesional maka hasilnya akan sama saja. Menurutnya, SBY seharusnya tetap mempertahankan susunan formasi kabinet yang ada.

“Profesional pun akan tetap sama saja. Waktu yang mepet ini menjadi kendala yang cukup berarti,” ujarnya.

Seperti diketahui nasib Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di koalisi berakhir sudah. Berdasarkan rapat pimpinan parpol koalisi dengan Presiden SBY, PKS dinyatakan melanggar kontrak dan code of conduct. Keberadaan PKS otomatis berakhir. Namun, tidak ada istilah PKS dikeluarkan dari koalisi.

Bagaimana sikap PKS? Partai ini siap kehilangan tiga kursi menteri di Kabinet Indonesia Bersatu II. Namun, PKS masih menunggu keputusan resmi dari Susilo Bambang Yudhoyono terkait keberadaanya di setgab koalisi.

“Soal kursi menteri ikutan dari posisi koalisi. Kalau memang PKS dikeluarkan dari koalisi, otomatis kursi akan ditinggalkan,” kata Wakil Sekjen DPP PKS, Mahfudz Siddiq, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (5/4/2012).

Mahfudz menjelaskan, PKS belum mengambil sikap terkait kepastian infromasi partainya didepak dari koalisi. “Katanya presiden kemarin malam akan menyampaikan kepada publik, saya sampai begadang jam 3 malam. Ini jadi bolak-balik begini. Katanya ada keputusan, sampaikan keputusannya apa?” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya