SOLOPOS.COM - Ilustrasi pelajar (JIBI/Solopos/Dok)

Penggabungan sekolah Solo, ada enam SD negeri yang digabung.

Solopos.com, SOLO–Pemkot Solo bersama Komisi IV DPRD mengkaji penggabungan sekolah atau regrouping enam sekolah dasar (SD) negeri tahun ini. Hal itu karena keenam SD tersebut terus mengalami penurunan murid setiap tahun.

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Rabu (29/6/2016), penggabungan sekolah menyasar SDN Cengklik 1 dengan SDN Cengklik 2, SDN Mijen 1 dengan SDN Mijen 2 dan SDN Premulung dengan SDN Tegalmulyo Laweyan.

Anggota Komisi IV, Reny Widyawati, memertanyakan turunnya minat warga menyekolahkan anaknya di keenam sekolah tersebut. Menurut Reny, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Solo perlu mengevaluasi fasilitas maupun sistem pengajaran dalam sekolah.

“Sekarang kan biaya SD negeri sudah digratiskan. Kok setiap tahun pasti ada SD yang mengalami penurunan siswa,” ujarnya saat ditemui wartawan di Gedung DPRD.

Dia melihat ada kesenjangan yang semakin melebar antara SD favorit dengan SD lain di wilayah perkampungan. Padahal menurut Reny, semua sekolah negeri mestinya mampu setara dalam memberikan layanan pendidikan yang murah dan bermutu. Reny mengingatkan guru di SD negeri telah diberi tunjangan sertifikasi.
“Sertifikasi diberikan agar kualitas pendidik dapat meningkat. Mestinya mutu pendidikan di sekolah di Solo bisa merata,” ucapnya.

Menurut Reny, faktor akses sekolah yang dekat rumah saat ini tak menjadi pertimbangan utama orang tua dalam menyekolahkan anaknya. Dia melihat banyak orang tua siswa yang rela menyekolahkan anak jauh dari rumah dengan alasan kualitas. Beberapa di antaranya bahkan memilih sekolah swasta yang notabene berbiaya tinggi.

“Padahal dengan adanya SD negeri di tiap kelurahan, harapannya secara tidak langsung dapat mengurangi potensi kemacetan. Siswa cukup belajar di dekat rumah,” tutur politikus Partai Demokrat itu.

Reny menambahkan langkah regrouping merupakan opsi terakhir jika sekolah tak bisa lagi diselamatkan. Dia berharap pembelajaran dapat lebih efektif dengan penggabungan sekolah minim murid yang berdekatan. Di sisi lain Reny mendesak problem SD negeri menjadi bahan masukan evaluasi grand design pendidikan. “Kalau begini terus lama-lama SD negeri bisa kehilangan pamor.”

Ketua Komisi IV, Hartanti, menilai SD negeri mestinya dapat unggul dari segi kualitas dibanding SD swasta. Namun faktanya, nilai kelulusan terbaik SD kini rata-rata didominasi siswa sekolah swasta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya