SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Harianjogja.com, SLEMAN – Kapten Arief, dokter di Skuadron Pendidikan 102 Komando Pendidikan TNI Angkatan Udara Pangkalan Udara Adisutjipto, Jogja, dikeroyok oleh Letnan Satu D dan tujuh perwira, Rabu, (12/3/2014) lalu.

Akibat kejadian ini, Arief harus menjalani perawatan selama dua pekan. Selain itu, buntut pengeroyokan, delapan perwira dihukum, empat di antaranya dikembalikan ke kesatuan.

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

Delapan pelaku itu berpangkat Letnan sampai Mayor. Informasi yang dihimpun Harian Jogja, Rabu (26/3/2014), kasus pengeroyokan berawal saat Kapten Arief memeriksa Letnan D yang masih menjalani pendidikan di Lanud Adisutjipto.

Berdasarkan pemeriksaan, Kapten Arief menunjukkan hasil ada masalah pada jantung Letnan D. Bahkan untuk memastikan hasil tersebut akurat, korban merekomendasikan Letnan D untuk memeriksakan diri di RSPAD Gatot Subroto Jakarta dengan alasan memiliki peralatan canggih.

Perwira itu kemudian mematuhi rekomendasi korban dengan berangkat ke Jakarta. Letnan D datang pada Senin (10/3/2014), sedangkan Arief datang esok harinya karena dalam surat perintahnya tertera tanggal 11 Maret 2014. Karena berbeda waktu menjadikan keduanya tidak bertemu.

Kasus penganiayaan terjadi setelah korban datang ke Kantornya di Lanud Adisutjipto, pada Rabu (12/3/2014) lalu. Ketika berada di kantin kantor sekitar pukul 12.00 WIB, tiba-tiba korban dikeroyok delapan perwira.

Mereka memukul Arief di bagian tengkuk, perut, dan anggota badan lainnya menggunakan botol teh. Korban menderita luka lebam dan dirawat di ICU RSU AU Hardjolukito, Jogja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya