SOLOPOS.COM - Ketua Umum DPP KNPI Haris Pertama oleh sekelompok orang di daerah Cikini, Jakarta, Senin (21/2/2022). (Antara)

Solopos.com , JAKARTA — Polisi menangkap tiga dari lima pelaku pengeroyokan Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pertama. Beberapa pelaku yang diringkus bekerja sebagai penagih utang alias debt collector.

Hal itu diungkap Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Tubagus Ade Hidayat. “[Profesi] swasta, debt collector,” kata Tubagus, Selasa (22/2/2022), seperti dikutip Solopos.com dari Bisnis.

Promosi BRI Pastikan Video Uang Hilang Efek Pemilu untuk Bansos adalah Hoaks

Tubagus masih belum membeberkan secara detail terkait motif dari para pelaku melakukan pengeroyokan.

“Saya belum bisa jawab hari ini karena baru ditangkap pagi tadi dan kami masih kumpulkan barang bukti untuk kepastian orang yang diamankan,” kata Tubagus.

Baca Juga: Polisi Ringkus Tiga Pengeroyok Ketum KNPI

Lebih lanjut dia membeberkan peran para pelaku. Tubagus mengatakan empat orang di antaranya melakukan pengeroyokan. Sementara itu, satu pihak lain berperan sebagai orang yang menyuruh empat pelaku lainnya.

“Dari empat orang yang mengeroyok, dua di antaranya sudah diamankan, tinggal dua lagi eksekutornya,” ujarnya.

Tersangka MS alias Bram berperan menendang badan dan wajah korban, kemudian JT alias Johar berperan memukul wajah korban dengan tangan kosong sebanyak tiga sampai empat kali.

Baca Juga: Ketum KNPI Dikeroyok, Anggota Pastikan Laporkan ke Polisi

Kemudian, tersangka berinisial SS lah yang berperan menyuruh melakukan pengeroyokan.

“Tersangka Irwan yang berstatus DPO perannya dia memukul dengan menggunakan helm kepada temannya korban yg saat itu bersama korban. Harfi dia pukul pakai batu. SS berperan memberi perintah untuk melakukan (pengeroyokan) itu,” katanya.

Sebelumnya, Ketua Umum DPP KNPI Haris Pertama melaporkan peristiwa pengeroyokan yang dialaminya di salah satu restoran di Menteng, Jakarta Pusat ke Polda Metro Jaya, Senin (21/2/2022) malam.

Baca Juga: Cegah Vandalisme, KNPI Solo Inisiasi Street Art untuk Seniman Muda

“Saya meminta kepolisian menangkap pelaku pengeroyokan terhadap diri saya karena ada bahasa bunuh dan mati. Saya yakin saya tidak pernah punya masalah dengan orang-orang tersebut. Saya yakin ada dalang di belakang permasalahan ini. Saya yakin orang orang ini hanya dipergunakan oleh seseorang untuk menghabisi saya,” kata Haris di Polda Metro Jaya.

Haris menjelaskan, dirinya saat itu berada di salah satu restoran di Cikini untuk bertemu dengan tim hukum DPP KNPI pada Senin (21/2/2022) siang sekitar pukul 14.00 WIB. Namun, saat baru saja turun dari mobilnya, Haris mendadak diserang sekelompok orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya