SOLOPOS.COM - Ilustrasi belanja (Maulana Surya/JIBI/Solopos)

Ilustrasi belanja (Maulana Surya/JIBI/Solopos)

Ilustrasi belanja (Maulana Surya/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO—Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Solo meminta masyarakat untuk tidak melakukan konsumsi berlebihan sepanjang Bulan Puasa ini. Karena, peningkatan konsumsi dinilai signifikan menyumbang kenaikan harga.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Menurut Ketua TPID Solo, S Djoko Pangarso, tahun ini Solo menghadapi tantangan yang cukup berat dengan adanya tekanan inflasi yang begitu tinggi. Bahkan baru-baru ini pihaknya mendapat surat edaran dari Menteri Dalam Negeri yang memberikan warning kepada TPID untuk segera melakukan upaya pengendalian harga kebutuhan pascakenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Apalagi, kenaikan harga BBM ini dibarengi dengan datangnya Bulan Puasa. Sehingga, sejumlah harga kebutuhan pokok selama Puasa ini terus bergerak naik.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo, Ismet Inono, menyampaikan hingga Juni saja, inflasi Solo sudah mencapai angka 4,11% atau inflasi year on year (yoy) hingga 5,41%. Bulan Puasa, tekanan inflasi bisa terjadi karena tingkat konsumsi meningkat sangat signifikan.

“Sehingga tekanan itu tidak bisa dikendalikan hanya dengan kebijakan moneter BI. Kami pun menggandeng kalangan ulama, imam masjid, Asosiasi Perbankan Syariah Indonesia (Asbisindo), Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES). Mereka adalah tokoh strategis yang bisa meyakinkan masyarakat untuk lebih bijak lagi dalam melakukan konsumsi menjelang lebaran,” kata Ismet, di sela-sela FGD TPID bersama Ulama dan Ahli Gizi, di Kantor BI Solo, Selasa (16/7/2013) sore.

Melalui para Imam mesjid ini, kata Ismet, pihaknya ingin menyampaikan kepada masyarakat agar konsumsi selama bulan Puasa tidak berlebihan.

Menurut ajaran agama, kata dia, tingkat konsumsi yang berlebihan juga dilarang. Pihaknya bersama MUI ingin membentuk ekspektasi positif agar harga kebutuhan pokok di pasaran bisa dikendalikan. “Kami TPID dan BI tidak punya alat kecuali Raskin untuk mengendalikan inflasi dan kenaikan harga, kecuali dengan membentuk ekspektasi,” tambah Djoko.

Dia mengatakan, kenaikan harga dan kenaikan inflasi pada saat Puasa adalah hal yang lazim. “Tapi kami ingin agar kenaikan itu tidak signifikan.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya