SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Politisi Demokrat Ruhut Sitompul mengamini apa yang disampaikan Denny Indrayana tentang adanya kemungkinan pengemplang pajak bermain di balik kasus Century. Tujuannya, mengalihkan isu pajak dan menurunkan Boediono dan Sri Mulyani.

“Apa yang dikatakan Denny bisa terjadi 100 persen. Dalam politik apa pun bisa terjadi,” kata Ruhut, Senin (8/2).

Promosi Tanggap Bencana Banjir, BRI Peduli Beri Bantuan bagi Warga Terdampak di Demak

Bukan sekadar asal bicara, Ruhut lalu menyampaikan analisa kasus Century. Sejak awal Pansus digelar, yang paling ngotot untuk menonaktifkan Boediono dan Sri Mulyani yakni Partai Golkar dan PKS.

“Belum dipanggil untuk diperiksa tetapi mereka ada kebencian kepada dua tokoh ini. Ini jelas melanggar azas praduga tidak bersalah,” tandas Ruhut.

Lucunya, lanjut Ruhut, akhir-akhir ini hanya Sri Mulyani yang dikejar-kejar Pansus karena berkaitan dengan langkah Dirjen Pajak yang hendak memanggil dan memeriksa pengemplang pajak, yang nilainya melebih kasus Bank Century Rp 6,7 triliun.

“Silakan tebak bagaimana ini?” ujarnya.

Sebelumnya Wasekjen DPP Partai Golkar Lalu Mara Satriawangsa menepis pengkaitan kasus pajak dengan Aburizal Bakrie dan kengototan Partai Golkar di Pansus Century. Golkar tidak berpretensi menjatuhkan orang.

Sedang pada Minggu (7/2) Denny Indrayana menyatakan, “Pejuang antikorupsi selevel Boediono dan Sri Mulyani justru dikriminalkan. Padahal, amat mungkin yang mendesain justru adalah kelompok-kelompok yang punya masalah hukum, tidak taat membayar pajak.”

dtc/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya