SOLOPOS.COM - Ilustrasi penganiayaan (JIBI/Dok)

Penganiayaan Bantul yang menimpa siswi SMA Jogja direkonstruksi. Adegan yang ditunjukkan pelaku ternyata berkembang.

Solopos.com, BANTUL — Rekonstruksi kasus penyekapan dan penganiayaan sadis siswi SMA Jogja berinisial LAA di Dusun Saman, Desa Bangunharjo, Sewon, Bantul, membuka banyak fakta baru. Saking sadisnya penganiayaan itu, korban melarikan diri dalam keadaan telanjang.

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

Rekonstruksi Sabtu (21/2/2015) pagi itu menunjukkan puluhan adegan penyiksaan terhadap korban LAA, termasuk kekerasan di kemaluan gadis 18 tahun itu. Adegan dimulai dengan berkumpulnya sejumlah tersangka, termasuk pelaku utama berinisial Rth yang kini masih buron. Kejadian asli pada Kamis (12/2/2015) sekitar pukul 21.00 WIB lalu.

Baca: Kemaluan Korban Dimasuki Botol.

Rth lalu memerintahkan rekannya YS dan MAP untuk menjemput korban di daerah Babarsari, Sleman. Setibanya di kos yang dinamai kos Belimbing itu, korban dibawa masuk ke kamar nomor dua yang sementara dihuni Linggar Pradiptya (penghuni asli kos nomor dua bernama Oni). Di sanalah penyiksaan dimulai. Baca: Gadis Bertato Hello Kitty Disundut Rokok.

Gadis berusia 18 tahun itu mula-mula dibekap dengan bantal oleh tersangka laki-laki berinisial Ch yang dimainkan oleh pemeran pengganti lantaran pelaku masih buron. Dalam kondisi tidak berdaya, rambut korban digunting oleh tersangka Rth dan PD yang juga masih buron. Tubuh korban juga disundut dengan rokok. Korban lalu dipindahkan ke kamar Rth yang berada di sebelah selatan pada esok harinya, Jumat (13/2/2015).

Namun penyiksaan tidak berhenti. Pelaku lainnya berinisial WR yang baru tiba di kos Belimbing turut memukul wajah korban. Di kamar itu pula, pelaku juga menyiksa kemaluan korban. Hingga akhirnya korban melarikan diri dalam kondisi telanjang dan meminta tolong kepada warga setempat.

“Total ada 40 adegan yang dimainkan, berkembang dari sebelumnya hanya 23 adegan,” terang Kaur Bins Ops (KBO) Polres Bantul Ipda Muji Suharjo, Sabtu. Menurut Muji, tersangka Rth berperan banyak dalam penganiayaan sadis tersebut.

Rekonstruksi yang dimulai pada Sabtu (21/2/2015) pukul 09.45 WIB itu menghadirkan lima tersangka yaitu YS, RP alias PP, WR, MAP alias Ic, serta Sy. Empat tersangka merupakan perempuan dan inisial terakhir berjenis kelamin laki-laki. Rekonstruksi juga dimainkan sejumlah pemeran pengganti untuk korban dan empat tersangka lainnya yang kini masih buron.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya