Penganiayaan Bantul dengan korban siswi SMA bertatato Hello Kitty memasuki tahap rekonstruksi
Solopos.com, BANTUL — Rekonstruksi kasus penyekapan dan penganiayaan sadis siswi SMA berinisial LAA di Dusun Saman, Desa Bangunharjo, Sewon Bantul, Sabtu (21/2/2015) diwarnai kericuhan. (Baca Juga: Begini Aksi Kejam Terhadap Siswi SMA)
Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024
Warga setempat menuntut kos tempat lokasi kejadian ditutup. Rekonstruksi yang dimulai Pukul 09.45 WIB pada Sabtu (21/2) menghadirkan lima tersangka yaitu YS, RP alias PP, WR, MAP alias tersangka Ic serta tersangka Sy. (Baca Juga: Gara-Gara Pamer Tato Hello Kitty)
Empat tersangka perempuan dan yang terakhir laki-laki. Rekonstruksi juga dimainkan sejumlah pemeran pengganti untuk korban dan empat tersangka lainnya yang kini masih buron.
Sejak awal rekonstruksi dimulai, kericuhan sudah terjadi. Orangtua korban berteriak histeris tak terima penganiayaan terhadap buah hati mereka.
Selesai rekosntruksi, warga berteriak menuntut kos milik almarhum anggota Polda DIY itu ditutup.
“Tutup, tutup warga tidak terima,” ujar massa berteriak.
Ita salah satu warga mengungkapkan, bukan sekali ini saja kasus kriminal terjadi di kos yang dihuni perempuan dan laki-laki itu.
“Dulu pemukulan juga pernah, narkoba pernah sekarang kejadiannya seperti ini,” tegas Ita.
Marwati, warga Dusun Saman lainnya mengaku malu kejadian tersebut terjadi di dusunnya. Ia menuding pemilik kos yang merupakan isteri dari almarhum anggota Polda DIY tidak bisa menertibkan usaha kos-nya.
“Enggak peduli mau kosnya punya polisi, warga sudah tidak tahan. Tutup saja. Harusnya pemilik kos bisa menertibkan,” ungkap Marwati yang tampak tegang saat ratusan warga meneriaki para tersangka.