Pengamen tewas ditusuk di Jembatan Kleringan

JOGJA—Seorang pengamen tewas dengan luka tusuk di pinggang, Rabu (28/12) dini hari. Pemuda bernama Saiful alias Unyil, 23, Lamongan, Jawa Timur roboh bersimbah darah di seputaran Jembatan Kleringan yang baru saja selesai dibangun. Kasus penganiayaan berat ini masih dalam perhatian polisi.

Kasatreskrim Polresta Jogja, Kompol Donny Siswoyo menjelaskan, peristiwa terjadi sekitar 00.00 WIB. Korban merupakan pengamen jalanan yang kerap mangkal di sekitar Malioboro hingga Benteng Vredeburg.

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

Pada saat kejadian korban bersama rekannya Edi Saputro, 16, asal Karangasem, Paliyan, Gunungkidul dan teman lainnya tengah berada di atas rel kereta api sekitar Kewek. Namun secara tiba tiba sejumlah pengamen lain mendatanginya dan meminta gitar kencrong (gitar berukuran kecil) yang dibawa oleh Edi alias Ucil rekan korban.

“Awalnya, mereka hanya duduk-duduk di sekitar rel, lalu ada kelompok pengamen lain datang. Satu dari mereka kemudian memaksa Ucil menyerahkan gitar, jika tidak mau menyerahkan maka diancam untuk menyerahkan uang. Melihat gitar rekannya direbut korban berusaha membantu,” kata Donny ditemui di kantornya Rabu (28/12) siang.

Akhirnya terjadi keributan antara dua kelompok tersebut hingga terlibat aksi saling dorong. Akibat kejadian tersebut, Saiful terguling dari rel dan jatuh disekitar Jembatan Kleringan. Di Jembatan Kleringan tersebut Saiful ditusuk salah satu pelaku.

“Setelah korban terguling ke jembatan, korban ditusuk oleh pelaku sebanyak enam tusukan mengenai bagian pinggang,” imbuh Donny.

Akibat peristiwa berdarah itu, sejumlah rekan korban berusaha menyelamatkan korban dengan membawa Saiful ke rumah sakit Bethesda. Namun menurut keterangan salah seorang saksi, Saiful telah meninggal sebelum tiba di rumah sakit Bethesda. Saat ini jenazah Saiful masih berada di RSUP Sardjito guna proses identifikasi forensik. (Harian Jogja/Rina Wijayanti)