SOLOPOS.COM - Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Yenny Wahid (tengah) bersama Event Officer International Federation of Sport Climbing (IFSC) Alessandro Di Cato (kiri) dan Event Delegate IFSC Stanley Yeo (kanan) memberikan keterangan pers di Jakarta, Jumat (5/5/2023). (Antara/Galih Pradipta)

Solopos.com, JAKARTA — Pengamat politik Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin menyatakan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh sudah mempertimbangkan untuk mengusung pasangan Yenny Wahid sebagai calon wakil presiden dari Anies Baswedan pada Pemilu 2024.

Pemilihan Yenny Wahid yang juga putri sulung Gus Dur dianggap bakal mendongkrak suara Anies Baswedan dari kalangan NU kultural.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Sebelumnya, Yenny Wahid memajang foto dirinya bersama Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di akun Instagramnya.

Sejumlah kalangan menilai, pemajangan foto itu sebagai bentuk minta izin Yenny Wahid karena akan mendampingi Anies Baswedan.

Sebagaimana diketahui, AHY selama ini dianggap sebagai salah satu kandidat kuat cawapres Anies Baswedan.

“Saya kira keinginan Surya Paloh menggaet Yenny Wahid sebagai Cawapres Anies bukan tanpa alasan. Yenny Wahid ini kan perempuan dan tokoh di Nahdlatul Ulama. Sehingga Pak Surya tentu melakukan kalkulasi dan melihat potensi kemenangannya besar kalau pasangan ini diduetkan,” katanya di Jakarta, Rabu (5/7/2023).

Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) itu, keinginan Surya Paloh memasangkan Anies dengan Yenny Wahid, karena melihat pasangan ini ideal dan saling melengkapi.

Ujang tidak melihat dengan mengusung Yenny Wahid maka akan membuat posisi Koalisi Perubahan terancam bubar.

Sebab, Yenny Wahid merupakan tokoh independen yang tidak terafiliasi dengan partai politik manapun.

“Kita tahu Yenny Wahid ini tokoh yang independen secara politik. Posisi ini membuatnya dapat diterima partai politik manapun di dalam koalisi termasuk Koalisi Perubahan,” katanya seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Meskipun, dia mengakui semua partai politik memaksakan kader internal untuk maju sebagai Cawapres berpasangan dengan Anies.

Misalnya PKS mengusung Ahmad Heryawan sementara Demokrat mengusung Ketua Umumnya Agus Harimurti Yudhoyono.

“Biasa dalam koalisi semua parpol mengusung kader masing-masing. Namun itu tidak bisa dipaksakan, nanti ada titik temu antara semua parpol itu siapa yang harus diusung akhirnya. Tentu ada parameter sehingga satu tokoh itu diputuskan jadi cawapres,” ungkapnya.

Dalam hal tersebut, kata Ujang, secara kalkulasi politik nama Yenny Wahid akan bisa dipertimbangkan semua parpol dan akhirnya parpol akan legowo.

“Yenny Wahid ini kan politisi perempuan, sekaligus memiliki garis keturunan dari pendiri Nahdlatul Ulama (NU). Menurut saya ini, akan menjadi pertimbangan bagi parpol pendukung Anies,” jelasnya.

Dengan mengusung Yenny Wahid, dia meyakini akan dapat mendongkrak suara Anies dari kaum Nahdliyyin terutama kalangan NU kultural.

“Anies ini kan selama ini selalu dikaitkan kalau dia didukung kalangan Islam garis keras, Islam radikal, dan Islam kanan. Dengan adanya Yenny Wahid yang merupakan putri Gus Dur, otomatis stigma itu akan hilang. Karena ada representasi NU yang Islam moderat dan nasionalis,” jelasnya.

Di sisi yang lain, Yenny Wahid juga disebut akan menguatkan pasangannya di wilayah Jawa Tengah dan juga Jawa Timur. Keduanya merupakan provinsi dengan suara terbanyak selain Jabar dan Banten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya