SOLOPOS.COM - Baliho Sugeng Rawuh Puan Maharani terpasang cukup besar di Jalan Sragen-Solo Mungkung, Jetak, Sidoharjo, Sragen, Rabu (27/4/2022). (Espos/Tri Rahayu)

Solopos.com, JAKARTA — Pendiri Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) Hendri Satrio menganalisis saat ini terjadi pergeseran selera pemilih untuk calon presiden.

Selera pemilih untuk calon presiden bergeser dari sosok Joko Widodo (Jokowi) yang “merakyat dan cerdas” menjadi “cerdas dan merakyat”.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Perubahan ini menarik. Artinya masyarakat sudah move ke calon presiden yang the next Jokowi. Jadi kalau Jokowi merakyat, sekarang coba kita cari yang cerdas dan merakyat,“ katanya Hensat, panggilan Hendri Satrio, Selasa (10/5/2022).

Dengan kriteria seperti ini, ujar Hensat, strategi pemenangan di 2024 akan berbeda. Menurutnya, sebelumnya pencitraan bisa didorong sebagai penguat elektabilitas.

Akan tetapi mungkin setelah kriteria (capres) cerdas, strategi pemenangannya adalah pameran. “Pamer-pamer hasil kerja, hasil pembangunan, enggak cuma pamer citra saja,“ katanya.

Baca Juga: Sosok JOKOWI Bagi Solo Tak Tergantikan

Ia menambahkan, dua pasangan capres yang paling diunggulkan saat ini sama-sama memiliki kekuatan.

Tapi, kata dia, perlu memperhatikan perubahan selera pemilih dan kriteria capres menjelang pemilihan presiden 2024.

Pasangan Prabowo-Puan Maharani misalnya, duet ini unggul dalam beberapa survei yang dilakukan oleh Saiful Mujani & Consulting (SMRC) dan Center for Political Communication Studies (CPCS).

Sementara pasangan Ganjar Pranowo-Anies Baswedan unggul dalam survei yang diadakan Charta Politika dan Indikator Politika.

Baca Juga: Terima Dukungan Ganjar Maju Capres 2024, Rudy Akan Bicara ke Megawati

Hensat mengatakan, masing-masing pasangan memiliki keunggulan dan tantangan tersendiri.

“Pak Prabowo sebenarnya memiliki elektabilitas paling tinggi karena ada tabungan elektabilitas sebelumnya. Sedangkan Mbak Puan masih belum sepopuler Prabowo,” kata Hensat.

Lalu bagaimana dengan pasangan Ganjar-Anies? “Apakah Anies dan Ganjar bisa dipasangkan? Bisa-bisa saja, tetapi beban berat itu bukan pada Anies tetapi pada Ganjar Pranowo,” kata Hensat.

Sebagai politisi PDIP, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah itu paling tinggi dan diminati sejumlah parpol untuk menjadi capres.

Baca Juga: Ratusan Spanduk Anies & Erick Thohir Capres 2024 Mejeng di Jalur Mudik

Namun sebagai kader dia belum punya tiket capres sehingga harus ikut arahan partai. Di PDIP sendiri disebut-sebut ada dua nama kuat untuk maju sebagai capres yaitu Puan Maharani dan Ganjar Pranowo.

Karena itulah, Hensat mengingatkan pentingnya membaca selera pasar terkait kriteria capres. Siapapun capres dan cawapres yang akan diusung oleh partai politik, masyarakat ingin sosok presiden yang The Next Jokowi.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Pilpres 2024, Prabowo-Puan Vs Ganjar-Anies dan Perubahan Selera Pemilih

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya