SOLOPOS.COM - Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dalam sebuah kesempatan. (Istimewa/Instagram cakiminow)

Solopos.com, JAKARTA — Pengamat politik dari Universitas Airlangga, Kacung Marijan menilai Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar masih menjadi calon wakil presiden terkuat untuk Prabowo Subianto dibandingkan calon-calon lain yang muncul.

Menurut Kacung, diperlukan capres dan cawapres yang sama-sama kuat untuk memenangkan Pilpres 2024 mendatang.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Sosok Cak Imin, panggilan Muhaimin Iskandar, dinilainya sebagai penentu kuat kemenangan capres yang berlaga.

“Pak Muhaimin Iskandar penentu yang kuat. Tapi kalau misalnya berpasangan dengan Pak Airlangga Hartarto, ya tidak menang, ya pasti kalah. Ini beda misalnya Pak Muhaimin dengan Prabowo, nah ini potensi bisa kuat. Ini saling memperkuat. Ini artinya, capresnya kuat, cawapres penentunya juga kuat,” kata dia seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Menurut guru besar ilmu politik itu, Cak Imin memiliki potensi yang kuat karena mempunyai konstituen sebagai warga Nahdlatul Ulama atau nahdliyin dan PKB.

Oleh sebab itu, dia menilai Cak Imin akan memperkuat posisi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai capres.

“Kalau Prabowo-Muhaimin, Prabowonya kuat, Pak Muhaimin bisa memperkuat. Karena Pak Muhaimin punya konstituen, yaitu warga NU dan PKB. Tapi kalau misalnya Pak Muhaimin dengan Anies Baswedan, nah Anies ini tidak terlalu kuat, meski Pak Muhaimin kuat,” kata dia.

Dia menambahkan, Cak Imin memiliki kekuatan dari segi kultur dan kewilayahan, yakni dari kalangan NU dan Jawa Timur.

Sementara itu, Prabowo memiliki kekuatan di Jawa Barat dan Banten.

“Muhaimin punya potensi kekuatan dari segi kultur dan kewilayahan (dari NU dan Jawa Timur),” kata Kacung.

Dilarang Bicara

Sebelumnya diberitakan, DPP PKB melarang Muhaimin Iskandar, selaku ketua umum dan bakal calon presiden usungan partai tersebut mengeluarkan pernyataan terkait Pilpres 2024.

Selama ini, Muhaimin Iskandar memang sering berkomentar tentang kengototan dirinya menjadi cawapres untuk Prabowo Subianto.

Juru Bicara PKB Yusuf Chodlori menyatakan Muhaimin atau Cak Imin dipingit dan cukup mendelegasikan setiap pernyataan politiknya kepada pengurus DPP PKB.

“Rapat pleno DPP akhirnya memutuskan agar Gus Muhaimin mulai hari ini dipingit. Kalau bahasa Jawa, dipingit tidak boleh berbicara soal pilpres,” kata Juru Bicara PKB Yusuf Chodlori di Jakarta, Senin (19/6/2023).

Yusuf Chodlori menyatakan, keputusan lain dalam rapat pleno tersebut ialah tetap meminta PKB menjaga keputusan muktamar di Bali yang menetapkan Muhaimin harus maju sebagai bakal calon presiden atau bakal calon wakil presiden.

Yusuf Chodlori meyakini Partai Gerindra masih komitmen terkait koalisi partai politik pada Pemilu 2024.

“Kami masih berpikiran positif bahwa Gerindra akan komitmen, Pak Prabowo juga sebagai tokoh, beliau pasti akan menjaga kewibawaannya untuk menghargai teman koalisi, yang pertama kali membangun koalisi,” katanya di Kantor DPP PKB, Jakarta, Senin.

Gus Yusuf meyakini Prabowo Subianto tidak akan meninggalkan Cak Imin sebagai calon wakil presiden.

Hingga saat ini PKB masih terus berkomunikasi dengan Partai Gerindra menuju Pilpres 2024.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya