SOLOPOS.COM - Ilustrasi Kedelai (Dok/JIBI/Bisnis)

Ilustrasi Membeli Kedelai (Dok/JIBI/Bisnis)

Ilustrasi Membeli Kedelai (Dok/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, SOLO – Wacana untuk mengembalikan fungsi Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) sebagai stabilitator harga dan penyangga stok pangan kembali mengemuka.

Promosi Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta/bulan, Makin Produktif dengan Kece BRI

Hal ini karena mahalnya harga sejumlah komoditas pangan strategis selain beras, dan seperti yang terjadi baru-baru ini yakni kedelai, akibat melemahnya nilai mata uang rupiah. Tata niaga yang diserahkan kepada mekanisme pasar, membuka peluang praktik kartel, sehingga terjadi permainan harga.

Pengamat ekonomi yang juga Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Enny Sri Hartati,  dalam sesi Dinamika 103 Solopos FM, Senin (16/9/2013), mendukung wacana tersebut.

Menurutnya pemerintah tidak mungkin melakukan stabilitasi harga secara efektif kalau tidak memiliki instrumen seperti stok. Oleh sebab itu dibutuhkan suatu instansi yang bisa membantu pemerintah menjaga stabilitas pangan yaitu Perum Bulog sebagai perusahaan pelat merah.

”Negara maju pun tak mungkin menyerahkan mekanisme pangan mereka ke pasar. Apalagi di Indonesia, produsen yaitu petani belum mapan, dan konsumennya juga memiliki daya beli yang terbatas,” jelas Enny.

Struktur kelembagaan Bulog, menurut Enny sudah bagus, bahkan ditiru oleh sejumlah negara agraris. Namun demikian, pembenahan perlu dilakukan, termasuk komitmen kuat mereka dalam memperbaiki harga dan stok pangan. Hal ini merujuk pada kejadian beberapa waktu silam, saat sejumlah tindak pidana korupsi terjadi di dalam tubuh Perum tersebut.

Selain itu, Enny juga menuntut Bulog untuk berani menentukan harga  yang tidak merugikan petani. Menurutnya, selama ini Bulog menetapkan harga beli dari petani lebih rendah, sehingga petani memilih menjualnya di luar, dari pada menjualnya ke Bulog. Jika hal ini tidak segera dibenahi, maka akan percuma saja peran Bulog, karena tidak ada petani yang mau menjual hasil panennya ke Bulog.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya