SOLOPOS.COM - Siswa baru menggunakan pernak-pernik saat Masa Orientasi Siswa (JIBI/SOLOPOS/detikcom)

Siswa baru menggunakan pernak-pernik saat Masa Orientasi Siswa (JIBI/SOLOPOS/detikcom)

JAKARTA- Senin pagi ini, ribuan siswa masuk sekolah memulai tahun ajaran baru. Ada yang berbeda di antara mereka, ada yang memakai pita warna-warni di rambut, menggunakan topi dari tempat makanan, dan tas dari keranjang sampah.

Promosi BRI Sambut Baik Keputusan OJK Hentikan Restrukturisasi Kredit Covid-19

“Masa orientasi siswa (MOS) seperti itu tidak mendidik,” kata pengamat pendidikan Darmaningtyas saat berbincang dengan detikcom, Senin (16/7/2012).

Seperti terlihat di daerah Joglo, Jakarta Barat, pagi ini, para siswa baru juga harus berburu balon gas sebagai syarat ikut MOS. Mereka juga mengenakan kertas yang menggantung di dada dengan nama siswa layaknya pemilihan Putri Indonesia.

“Hal itu juga membebani orang tua. Bagi orangtua yang tidak mampu membeli pernak-pernik MOS, ini sungguh membebani,” ujar Darmaningtyas.

Pernak-pernik MOS juga merepotkan anak didik dan orangtua. Seperti harus membawa penghapus berwarna merah putih, sepatu hitam dengan tali biru, koran edisi minggu lalu dan sebagainya. “Ada juga yang harus membawa permen dengan merek tertentu yang rasanya tidak enak dan susah dicari. Ini membebani anak didik di awal sekolah,” beber Dermnaningtyas.

Darmaningtyas berharap pihak sekolah segera menghentikan model MOS seperti itu. Sebab selain membebani orangtua juga nilai yang ingin disampaikan tidak mengena.

“Semua itu kan harus dibeli dengan uang, tapi kemanfaatannya tidak ada. Buat apa MOS kalau seperti itu,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya