SOLOPOS.COM - Nelayan membakar atribut demonstrasi di depan Kantor Gubernur NTB, Mataram, Senin (19/1/2015).(JIBI/Solopos/Antara/Ahmad Subaidi)

Penertiban nelayan ala Menteri Susi Pudjiastuti terus menuai kecaman. Di Batang, aksi nelayan membuat Pantura lumpuh.

Solopos.com,SEMARANG — Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menegaskan ribuan nelayan yang berdemo dengan melakukan anarkistis di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa (3/3/2015), bukan merupakan anggota organisasi itu. Baca: Demo Nelayan Batang Rusuh, Pantura Lumpuh.

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

Ketua HNSI Batang, Suwartono, mengatakan demo itu memang dilakukan oleh kalangan nelayan. Namun, pihaknya menyakini nelayan yang tergabung dalam HNSI tidak seanarkistis aksi nelayan kemarin. Dalam aksi itu, nelayan memblokir jalur Pantura, membakar ban, dan merusak tanaman di median jalan.

“Saya tegaskan, itu bukan anggota kami. Kalau HNSI untuk berdemo sudah terkoordinasi dengan baik. Mungkin aksi kemarin itu ada kelompok tersendiri,” papar Suwartono kepada Bisnis/JIBI, Rabu (4/3/2015).

Pihaknya mengakui para nelayan yang tergabung dalam HNSI melakukan demo ke Jakarta dengan rombongan dari masing perwakilan HNSI di Jateng pada pekan lalu. Mereka menyampaikan aspirasi kepada anggota Komisi IV DPR RI untuk diteruskan kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Dalam aspirasi itu, para nelayan meminta kompensasi atas Peraturan Menteri (Permen) Kelautan dan Perikanan KP No. 2/Permen-KP/2015 tentang larangan penggunaan Penangkapan Ikan Pukat Hela (Trawls) dan Pukat Tarik (Seine Nets).

“Sebenarnya efektif aturan itu berlaku 1 September 2015. Kami minta insentif apa yang bisa diberikan kepada nelayan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya