SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Dok/

Penerimaan siswa baru biasanya diawali dengan masa orientasi siswa.

Solopos.com, SOLO-Kegiatan fisik bagi siswa baru yang mengikuti masa orientasi siswa (MOS) dibatasi. Menurut jadwal dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, MOS dilaksanakan 9-11 Juli.

Promosi BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit

Sekretaris Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Kota Solo, Budi Setiono mengatakan karena kegiatan MOS dilaksanakan saat bulan Ramadan, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Solo meminta kegiatan fisik dibatasi. Hal itu untuk menghormati dan meringankan beban siswa baru yang kebanyakan sedang berpuasa. “MOS lebih diarahkan pada kegiatan pengenalan sekolah dan lingkungannya. Hal ini sudah disosialisasikan ke sekolah-sekolah,” jelasnya saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Jumat (26/6/2015).

Materi MOS, terangnya, antara lain tentang pengenalan sekolah, struktur sekolah, kurikulum, tata tertib sekolah, mata pelajaran yang akan dipelajari, pengenalan lingkungan sekolah seperti perpustakaan, musala, toilet dan sebagainya. Harapannya setelah kegiatan MOS, siswa sudah mulai mengenal sekolahnya sehingga tidak bingung ketika berada di lingkungan sekolah. “Tujuan MOS itu untuk memberikan pengetahuan kepada siswa baik di bidang akademik maupun non akademik,” ujarnya.

Sesuai panduan MOS, kata Budi, panitia intinya yaitu para guru. Jika ada siswa yang terlibat dalam kegiatan MOS sifatnya hanya membantu. Misalnya membantu menyiapkan peralatan yang dibutuhkan saat MOS, mendampingi siswa baru dan sebagainya. “Guru harus selalu mengawasi dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap kegiatan MOS. Dengan demikian, tidak ada celah bagi kakak tingkat yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan kegiatan perpeloncoan kepada siswa baru,” terangnya.

Budi juga mengimbau agar sekolah menaati jadwal MOS yang sudah ditentukan. Harapannya ketika siswa baru masuk sekolah setelah libur Lebaran, bisa langsung mengikuti kegiatan belajar mengajar secara normal.

Pegiat Masyarakat Peduli Pendidikan Surakarta (MPPS), Pardoyo mengatakan MPPS siap mengawal pelaksanaan MOS 2015. Ia menekankan agar tidak ada kegiatan yang sifatnya tidak mendidik atau terlalu mengandalkan fisik. Menurutnya orientasi MOS adalah bagaimana siswa bisa lebih mengenal skeolahnya yang baru. Oleh karena itu kegiatan yang dilakukan harus mengacu pada pengenalan sekolah. “Perpeloncoan seperti dahulu tidak dibenarkan apapun alasannya,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya