Solopos.com, DEPOK — Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menyebut penyebab kematian ibu dan anak di perumahan Cinere, Depok, Jawa Barat, yang ditemukan sudah menjadi kerangka pada Kamis (7/9/2023) karena bunuh diri.
Ibu dan anak tersebut diduga bunuh diri dengan mengurung diri di dalam kamar rumah.
Promosi BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit
Polisi memastikan tidak menemukan peristiwa pidana dalam kasus tersebut.
“Disimpulkan bahwa mereka melakukan bunuh diri (suicide) dengan cara mengurung diri di ruangan sempit seluas 1,8 x 1 meter dan tinggi 2,3 meter,” kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (6/10/2023).
Hal tersebut mengacu pada sejumlah fakta dari olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan.
Pertama, dua jenazah yang telah menjadi kerangka itu atas nama GAH, 65, dan anaknya berinisial DAW, 38.
Hal itu dipastikan dengan tes asam deoksiribonukleat (DNA).
Fakta berikutnya, kata Hengki, tidak ditemukan jejak-jejak orang lain yang masuk ke dalam TKP.
“Selanjutnya ditemukan di laptop maupun HP, semua pintu yang ada di TKP terkunci dari dalam dan anak kuncinya semua tidak ada dan semua pintu ditutup dengan plastik berplester, ” katanya.
Selanjutnya, kata Hengki, tidak ada barang-barang berharga yang hilang tapi berkurang karena dijual.
“Dan berikutnya tidak ada tanda-tanda adanya bekas racun dan tanda kekerasan di tubuh korban,” katanya.
Sebelumnya Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya mengusut kasus kematian seorang ibu dan anak yang jasadnya telah menjadi kerangka saat ditemukan di salah satu rumah di perumahan Cinere, Depok, Jawa Barat, pada Kamis (7/9/2023).
Kedua kerangka ditemukan di dalam kamar mandi.
Kasus tersebut berawal dari kecurigaan warga dan petugas keamanan yang melihat kondisi rumah korban dalam keadaan gelap tanpa listrik sejak satu bulan terakhir.
Catatan Redaksi:
Berita ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan hal serupa. Bila Anda atau teman Anda menunjukkan adanya gejala depresi yang mengarah ke bunuh diri, silakan menghubungi psikolog atau layanan kejiwaan terdekat. Anda juga bisa menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes di 1500-567.