SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/Antara/dok)

Solopos.com, JAKARTA–Mabes Polri meminta bantuan masyarakat untuk mengungkap kasus penembakan polisi, seperti yang terjadi dalam peristiwa bom Boston.

“Lihat polisi boston, mereka dapat info [menangkap pelaku] dari masyarakat,” tutur Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Ronny F. Sompi, Rabu (11/9/2013).

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

Dia mengatakan masyarakat bisa menbantu kepolisian dengan menggunakan teknologi informasi. Misalnya, dengan mengemasnya dalam bentuk iklan mengenai tayangan daftar pencarian orang (DPO).

“Namun sementara ini belum ada feedback dari masyarakat,” katanya.

Dia menegaskan pihaknya akan menindak tegas dan menjatuhkan pidana bagi siapapun yang menyembunyikan pelaku kejahahatan.

Sebelumnya, Bripka Sukardi, anggota Provost Baharkam Mabes Polri (Sat Pol air) meninggal ditembak oleh orang tidak dikenal di jalur lambat depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa malam (10/9/2013) sekitar pukul 22.15 WIB.

Almarhum ditembak saat mengenakan baju dinas dan sedang mengawal 6 unit truk tonton dari Tanjung Priok. Ronny menilai pelaku penembakan merupakan orang yang sudah terlatih dan terbiasa menggunakan senjata api.

Hal tersebut terlihat dari tenangnya pelaku saat mengeksekusi korban. Bahkan hasil pemeriksaan otopsi menunjukkan luka tembak yang dialami korban berada di titik-titik mematikan. Selain itu, Ronny menambahkan pihaknya juga akan mengkaji tugas pengawalan yang dilakukan oleh Bripka Sukardi.

“Kami akan kaji pengawalan itu apakah sesuai SOP [standard operating procedure] atau tidak,” terangnya.

Sejauh ini ada 11 saksi yang sudah maupun sedang didengar oleh polisi dari lokasi kejadian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya