SOLOPOS.COM - Petugas melakukan penyelidikan di tempat kejadian penembakan di Orlando, AS. (Reuters/dailymail)

Seorang korban tewas penembakan Orlando sempat mengirim pesan ke Ibunya.

Solopos.com, ORLANDO – Serangan teroris terjadi di Kota Orlando, Florida, Amerika Serikat (AS). Acara klub penyuka sesama jenis diberondong tembakan yang menelan korban jiwa hingga 50 orang.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Korban tewas, Eddie Justice, rupanya sudah tau bahwa nyawanya tak akan selamat. Eddie sempat kabur ke toilet perempuan bersama beberapa kawannya.

Dilaporkan Dailymail, Senin (13/6/2016), Eddie sempat mengirim pesan singkat (SMS) kepada ibunya, Mina Justice sebelum meninggal ditembak.

“Ibu aku mencintaimu. Sekarang sedang ada orang yang menembaki kami di klub,” tulis Eddie.

Pria 30 tahun itu meminta ibunya menghubungi polisi. Eddie, sambil tetap tenang mengirim sms, mengabarkan bahwa ajalnya sudah dekat karena pelaku mulai mendekati arah toilet.

Mina mengaku memberi saran sebisanya agar Eddie tetap tenang sambil bersembunyi. Dalam sms terakhir, Eddie berpamitan pada ibunya. “Dia [pelaku] bersamaku sekarang bu.”

Berdasarkan kesaksian lainnya, aksi Mateen sangat cepat dan cukup rapi. Saat pelaku masuk, Minggu (12/6/2016) pukul 02.02 waktu setempat, diperkirakan ada 320 orang sedang berada di klub homoseksual tersebut. Selang tiga jam setelahnya, baru polisi bersama tim SWAT berhasil menembak mati Mateen.

Saksi mata sekaligus korban selamat, Ricardo Negron, sedang nongkrong bersama kawan-kawannya di kelab malam bernama “Pulse” itu. Tiba-tiba seorang pria masuk membawa senjata api.

“Suasana kacau balau. Orang-orang di depan saya berjatuhan terkena peluru. Pelaku sepertinya sempat menembak ke atap ruangan sebab bola lampu berjatuhan menimpa kami,” kata Negron.

Mateen, 29, adalah warga negara AS keturunan Afghanistan yang tinggal di Kota Port St Lucie, Florida. Dia tidak punya catatan kriminal sebelumnya.

Aksi Mateen menembaki pengunjung kelab “Pulse” menewaskan 50 orang serta melukai 53 lainnya. Ini adalah penembakan massal terburuk sepanjang sejarah Amerika Serikat.

FBI menyatakan kemungkinan dia terpengaruh paham radikal. ISIS mengklaim bertanggung jawab atas penembakan massal di Orlando, tapi kebenarannya belum bisa dipastikan saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya