SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Solopos/Dok.)

Ilustrasi

Harian Jogja.com, WASHINGTON— Kepolisian Washington melansir, sedikitnya 12 orang termasuk seorang pelaku, tewas dalam baku tembak yang terjadi di markas Naval Sea System Command (Navsea) Washington, Senin, (16/9/2013).

Promosi Digitalisasi Mainkan Peran Penting Mendorong Kemajuan UMKM

Kepala Kepolisian Washington, Cathy Lanier, menyatakan, jumlah korban luka maupun tewas masih akan berubah. Beberapa pelaku juga dipastikan masih berada dalam gedung yang berada sekitar lima kilometer dari Gedung Putih itu.

Motif penembakan itu juga masih belum diketahui. Hingga saat ini polisi masih mencari dua tersangka lain yang mungkin terlibat dalam serangan tersebut.

“Kami tidak memiliki indikasi mengenai motif serangan itu pada saat ini,” kata Lanier, seperti dilansir Reuters, Selasa (17/9/2013).

Polisi menggambarkan dua tersangka lain sebagai seorang pria kulit putih dan seorang lagi kulit hitam, dan mereka mengenakan pakaian militer. Namun, penegak hukum lain lebih berhati-hati dan mengatakan, masih belum jelas apakah lebih dari satu orang bersejata yang terlibat.

Seorang juru bicara Gedung Putih mengatakan, Presiden Barack Obama telah diberi tahu mengenai penembakan itu, yang sempat membuat penerbangan dihentikan di Bandara Nasional Reagan.

“Kami menghadapi lagi penembakan massal, dan hari ini itu terjadi di instalasi militer di ibu kota negara kita,” kata Obama, yang telah berjanji melakukan langkah-langkah pengawasan senjata setelah seorang pria menembak mati 20 anak sekolah dan enam orang dewasa di sebuah SD di Connecticut pada Desember 2013 lalu.

AL mengatakan dalam sebuah pernyataan, penembakan berlangsung di markas yang dijaga ketat itu, dimana sekitar 3.000 orang bekerja.

Puluhan kendaraan polisi dan penanganan darurat mengitari kompleks itu, yang terletak di Washington tenggara sekitar 1,6 kilometer sebelah selatan gedung U.S. Capitol, kata media setempat.

Beberapa helikopter terbang di atas markas itu dan ada yang mendarat di atap bangunan tersebut, menurut WJLA TV Washington dalam siaran langsungnya.

Pangkalan itu merupakan instalasi tertua AL AS peninggalan abad 18. Di kompleks itu terdapat sebuah museum, tempat tinggal kepala operasi AL dan tempat tersebut juga berfungsi sebagai pengembangan senjata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya