SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Samarinda–Kasus penembakan hingga tewas anggota Kodam VI Tanjungpura, Peltu Martin Visi, masih misterius. Polisi maupun pihak Kodam VI belum bisa mengungkapkan kasus penembakan sadis tersebut.

“Kami masih terus melakukan penyelidikan. Belum ada informasi terbaru,” kata Kepala Penerangan Kodam VI Tanjungpura, Letkol Bagus Hardito, saat dihubungi melalui telepon di Samarinda, Kalimantan Timur, Senin (4/1).

Promosi Jangkau Level Grassroot, Pembiayaan Makro & Ultra Mikro BRI Capai Rp622,6 T

Bagus hanya mengatakan, protes jenazah korban sudah dilakukan di RSUD Kanujoso Djatiwibowo, Jl Ring Road, Balikpapan. Tim dokter mengangkat dua buah proyektil peluru dari mayat korban. Namun Bagus tidak memerinci secara jelas jenis dan kaliber proyektil peluru tersebut.

Bagus juga mengatakan, berdasarkan informasi dari keluarga, Martin memiliki hobi berburu. Dia kerap pergi ke suatu tempat untuk menyalurkan hobinya itu.

Pada Sabtu 2 Januari sore, anggota Kodam VI Tanjungpura yang bertugas di bagian peralatan itu pamit pergi berburu. Dia berangkat seorang diri dan tidak memakai baju dinas.

“Tapi dia membawa senjata, kemungkinan senjata rakitan. Korban memang hobi berburu. Tapi sekali lagi penyebab kematiannya masih diselidiki, apakah ditembak atau tertembak,” pungkas Bagus.

Martin Visi ditemukan tewas dengan 2 luka tembakan, di jalan poros kilometer18 Balikpapan-Samarinda. Minggu (3/1), sekitar pukul 09.00 Wita. Martin ditemukan warga setempat 18 dalam keadaan tidak bernyawa. Dia mengalami luka tembak di lengan kiri dan paha kanannya.

dtc/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya