SOLOPOS.COM - Penelusur gua yang tewas dievakuasi, Rabu (20/3/2013) dini hari. Salah satu korban meninggal yakni mahasiswa UMS Solo. (Gilang J/JIBI/Harian Jogja)

Penelusur gua yang tewas dievakuasi, Rabu (20/3/2013) dini hari. Salah satu korban meninggal yakni mahasiswa UMP Purwokerto. (Gilang J/JIBI/Harian Jogja)

SLEMAN –Satu per satu evakuasi penelusur gua yang mengalamiusibah di Gua Seropan Gunungkidul, DIY ditemukan.

Promosi BRI Imbau Masyarakat Tidak Mudah Terpancing Isu Uang Hilang di Medsos

Setelah melakukan pencarian selama delapan jam, proses evakuasi pserta pendidikan dasar speleologi yang digelar oleh Federasi Speleologi Indonesia (FSI) dan Himpunan Kegiatan Speleologi Indonesia (Hikespi) dihentikan.

Proses evakuasi berakhir Rabu (20/3/2013) sekitar pukul 01.30 WIB. Dari hasil evakuasi, tiga orang dinyatakan tewas, sedangkan sisanya selamat. Salah satu korban tewas yakni mahasiswa UMP Purwokerto.

Ketiga orang peserta yang tewas adalah Dian Putri Permatasari, mahasiswa Fakultas Biologi Universitas Gajahmada anggota Matala Biogama. Ganang Samudra, mahasiswa ISI Yogyakarta, dan Hevin Fahariza mahasiswa UMP Purwokerto. Saat ditemukan, ketiga korban berada dalam kondisi terikat pada tali pengaman yang seharusnya membawa mereka naik ke mulut gua.
Ketiga korban adalah siswa dalam pelatihan dasar speleologi yang digelar Hikespi. Mereka rencananya akan melakukan kegiatan pendidikan eksplorasi gua hingga 21 Maret 2013 mendatang.

Ketua panitia Cahyo Alkantana yang juga merupakan presiden Hikespi mengatakan, dirinya meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh keluarga dan masyarakat atas musibah yang terjadi dalam kegiatan yang dilaksanakannya.

Menurutnya, kejadian ini adalah murni musibah karena sebelumnya air di Gua Seropan tidak pernah membanjir seperti saat kejadian.

“Semuanya sudah kami perhitungkan dengan matang, tetapi ternyata Tuhan berkehendak lain, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya,” ujarnya.

Terjebak

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Sebanyak 24 orang penelusur gua dari Himpunan Kegiatan Spelelologi Indonesia (Hikespi) yang sedang melakukan pendidikan dan latihan caving terjebak di Gua Seropan II, di Dusun Serpeng, Pacarejo, Semanu, Gunungkidul, Selasa (19/3/2013) petang. Tiga orang meninggal akibat kejadian itu.

Informasi yang dihimpun JIBI/Harian Jogja di lokasi kejadian, sebanyak 24 orang peserta diklat penelusuran dari federasi itu mulai memasuki Gua Seropan II atau juga disebut Gua Serpeng yang berkarakter gua vertikal itu, kemarin sekitar pukul 14.00 WIB.

Pada pukul 17.00 WIB, hujan deras mengguyur tiba-tiba di wilayah Semanu dan sekitarnya. Air dari hulu gua berdebit tinggi itu diduga mulai meninggi. Sebanyak 18 orang berhasil menyelamatkan diri sebelum banjir datang. Enam sisanya terjebak.

Dari enam orang yang terjebak itu, tiga ditemukan tewas, satu selamat dan dua orang lagi hilang. Ketiga korban meninggal itu berjenis kelamin dua laki-laki dan satu perempuan itu hingga tadi malam pukul 23. 45 WIB belum teridentifikasi. Jenazah dibawa ke RSUD Wonosari.

Ketua Pelaksana Diklat Caving Hikespi Cahyo Alkantana mengatakan, setelah mengetahui para peserta diklat terjebak di dalam gua, para senior di organisasi itu langsung berusaha mengevakuasi para korban yang terjebak.

Namun karena aliran air di dalam gua begitu deras, tim penyelamat tak bisa langsung masuk mengevakuasi korban. Mereka harus menunggu hingga air surut.

“Tujuh belas orang bisa diselamatkan dan berhasil dievakuasi,” kata dia tadi malam sekitar pukul 23.00 WIB di sela-sela evakuasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya