SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Penelitian siswa Solo, hak paten menjadi ganjalan siswa dalam pengembangan hasil riset siswa.

Solopos.com, SOLO–Penelitian yang dilakukan pelajar baik SMP, SMA/SMK di Kota Solo dinilai semakin meningkat, baik dari kuantitas maupun kualitasnya. Sayangnya, pengembangan hasil penelitian para siswa tersebut diakui terganjal masalah mahalnya biaya paten.

Promosi BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit

“Salah satunya bisa dibuktikan dari peserta Olimpiade Penelitian Siswa Surakarta [OPSS] yang meningkat dari sisi jumlah dan juga kualitasnya,” ungkap Ketua Panitia OPSS, Sri Darwati, ketika ditemui wartawan di sela-sela pelaksanaan Orientasi OPSS bagi Siswa dan Guru Pembimbing SMP dan SMA di Aula Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Solo, Sabtu (23/1/2016).

Darwati mengungkapkan sejauh ini hasil penelitian siswa di Kota Solo yang berhasil menjadi juara pada lomba tingkat nasional dan internasional lebih banyak mandek dan tidak dapat dikembangkan lagi.

Dia mencontohkan pada 2014 Kota Solo berhasil meraih Juara I dalam olimpiade yang sama yang digelar LIPI hingga kemudian menjadi utusan Indonesia untuk lomba yang sama di Amerika Serikat. Sementara 2015, hasil OPSS untuk kategori IPS Humaniora juga berhasil mendapat Juara I tingkat nasional. Namun Darwati menyayangkan, banyak hasil penelitian siswa Kota Solo itu terhenti karena mahalnya biaya paten.

“Sebenarnya anak-anak itu berkreasi itu banyak dan bermanfaat. Cuma itu tadi, kita terbatas hanya setelah penelitian menang sudah, tidak ada tindak lanjut untuk hak paten,” katanya.

Untuk mendapatkan paten hasil penelitian, Darwati menyebut, harus menyiapkan biaya sekitar Rp12 juta.

“Bahkan ada ketika salah satu hasil penelitian siswa Solo tidak lama setelah diumumkan sebagai pemenang, diproduksi massal oleh produsen besar di Jawa Timur. Ya kami sayangkan itu,” ungkapnya.

Untuk itu ke depan, Darwati menyatakan hasil penelitian siswa bakal mendapatkan dukungan dari perguruan tinggi. Dia mengungkapkan saat ini Universitas Muhamadiyah Surakarta (UMS) yang telah menyatakan sanggup membiayai pendaftaran paten.

Orientasi OPSS bagi siswa SMP dan SMA 2015 menghadirkan narasumber Direktur Sekolah Vokasi UMS, Suranto S. Siswaya, dengan materi Strategi Sukses Presentasi. Orientasi OPSS diikuti 167 siswa dan guru pembimbing SMP dan SMA di Kota Solo yang menyatakan sanggup mengikuti kegiatan tahunan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya