Solopos.com, MOSKOW — Pasukan penjaga perbatasan Ukraina menutup gerbang perbatasan dengan Crimea. Hal itu diungkapkan oleh Pemerintah Crimea, Sabtu (22/3/2014) lalu.
Seperti diberitakan kantor berita RIA Novosti, Kantor Distrik Federal Crimea yang dibentuk oleh Rusia, pada Jumat (21/3/2014), mengatakan pegawai Ukraina yang ingin meninggalkan Crimea pun tidak bisa menyeberangi perbatasan. Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, hanya 2.000 dari 18.000 tentara Ukraina di Crimea yang memutuskan untuk meninggalkan semenanjung selatan Ukraina itu.
Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%
“Tujuan yang jelas dari provokasi ini adalah untuk menuduh otoritas Crimea tidak membiarkan orang keluar dan menciptakan ketegangan di daerah perbatasan,” kata kantor Distrik Federal Crimea.
Putin menandatangani sebuah dekrit pada Jumat guna meratifikasi perjanjian untuk reunifikasi Semenanjung Crimea dengan Rusia. Para pemimpin di wilayah yang didominasi etnis Rusia itu menolak mengakui legitimasi pemerintah Kiev yang berkuasa setelah protes dengan kekerasan bulan lalu.