SOLOPOS.COM - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, M. Nasir (JIBI/Solopos/Antara)

Pendidikan tinggi di Indonesia selama ini terdapat perbedaan mencolok antara perguruan tinggi negeri (PTN) dengan perguruan tinggi swasta (PTS). Menristekdikti M. Nasir berjanji menghapus dikotomi PTN dan PTS.

Solopos.com, JAKARTA – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) M. Nasir berjanji menghapus dikotomi yang muncul antara perguruan tinggi negeri (PTN) dengan perguruan tinggi swasta (PTS).

Promosi Klaster Usaha Rumput Laut Kampung Pogo, UMKM Binaan BRI di Sulawesi Selatan

“Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi paham ada kelemahan yang harus diatasi bersama. Untuk itu dalam lima tahun ke depan, untuk perguruan tinggi khususnya, kita hapuskan dikotomi antara PTN dan PTS,” kata M. Nasir dalam dialog bersama Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) di Jakarta, Kamis (8/1/2015).

Ia menyebutkan perlunya rekonstruksi di pendidikan tinggi (Dikti).

“Kita perlu hadapi rekonstruski di Dikti, pertama hilangkan dikotomi negeri dan swasta dengan membangun hubungan baik antara keduanya dalam satu forum,” kata M. Nasir.

Menurut dia, memang perlu dicari cara terbaik menyelesaikan persoalan-persoalan di PTS. Intinya yang harus dicapai adalah bagaimana Dikti dapat mencapai kualitas baik di hadapan negara-negara luar, termasuk ke negara tetangga.

Salah satu hal yang membuat adanya perbedaan antara PTN dengan PTS adalah adanya Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) yang menurut dia, akan digantikan dengan Lembaga Layanan Perguruan Tinggi (LLPT) yang nantinya berfungsi melayani PTN maupun PTS.

Selama ini, lanjutnya, adanya dikotomi antara PTN dan PTS juga dikarenakan kurangnya informasi yang membuat jarak antara yang negeri dan swasta.

“Ini yang jadinya muncul banyak protes karena informasi tidak sampai ke swasta. Misalnya, untuk peningkatan sumber daya manusia sebenarnya swasta pun dibiayai pendidikan melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan, dan ini tidak terinformasi dengan baik,” ujar dia.

Ia berharap adanya LLPT tersebut dapat menjadi solusi permasalahan-permasalahan yang muncul antara Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta. Tujuan akhirnya bagaimana kedua perguruan tinggi dapat menaikkan kualitas.

LLPT akan bertugas melakukan pembinaan pula untuk PTS. “Pembentukannya bisa 2015 atau 2016. Kami akan buat satu format dengan izin dari Menteri PAN tentunya, di dalamnya akan terdiri dari kementerian dan juga swasta sehingga layanan didorong semakin baik,” beber dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya