SOLOPOS.COM - Salah satu sudut Solo Techno Park, lembaga penyedia fasilitas pendidikan kejuruan di Solo. (JIBI/Solopos/Dok)

Pendidikan Solo diramaikan dengan rencana pembukaan akademi tekstil di Solo Techno Park.

Solopos.com SOLO — Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan mengembangkan lembaga pendidikan penyedia tenaga ahli bagi industri tekstil dan produk tekstil (TPT). Hal ini mengingat ketersediaan tenaga ahli TPT di Indonesia masih minim.

Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini

Menteri Perindustrian (Menperin), Saleh Husin, seusai penandatanganan nota kesepahaman pendirian akademi komunitas industri tekstil antara Kementerian dan Pemkot di Solo Techno Park (STP), Jumat (13/2/2015), menyebutkan setiap tahun, permintaan tenaga ahli tekstil yang diterima Kemenperin mencapai 500 orang.

Sementara Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil (ST3) Bandung hanya bisa meluluskan 300 orang per tahun yang hampir seluruh lulusannya terserap di wilayah Jawa Barat.

“Jadi permintaan Jawa Tengah dan Jawa Timur belum dapat dipenuhi,” katanya.

Dia mengatakan untuk memenuhi sebagian permintaan atas tenaga kerja tingkat ahli bidang TPT khususnya Jawa Tengah dan Jawa Timur, sejak 2012 Kemenperin menyelenggarakan program pendidikan Diploma 1 dan Diploma 2 bidang tekstil di Surabaya dan Semarang.

Dia menuturkan pertumbuhan industri TPT di Solo dan sekitarnya meningkat cukup pesat. Kondisi ini secara langsung berdampak pada meningkatnya kebutuhan tenaga kerja industri TPT.

Berdasarkan kajian tenaga kerja industri TPT di Solo dan Provinsi Jawa Tengah, diperkirakan kebutuhan tenaga TPT untuk tingkat kepala regu lulusan program D1 dan D2 diperkirakan mencapai 4.670 orang di Solo dan 8.496 orang untuk Jawa Tengah.

“Untuk itulah pada tahun ini kami akan mendirikan akademi komunitas industri TPT yang menyelenggarakan program D1 dan D2 di STP,” katanya.

Dia mengatakan akademi komunitas industri TPT merupakan vokasi industri berbasis kompetensi sehingga dalam penyelenggaraan pendidikan akan dilengkapi sarana dan prasarana, seperti laboratorium, workshop, teaching factory, lembaga sertifikasi profesi hingga tempat uji kompetensi.

“Pengadaan sarana dan prasarana ini didukung penyediaan anggaran melalui DIPA Kemenperin. Kalau tidak salah tahun ini Rp31 miliar,” katanya.

Wali Kota F.X. Hadi Rudyatmo mengatakan akademi komunitas industri TPT akan dibuka per 1 Juli. Peserta pendidikan angkatan pertama sudah bisa mendaftarkan diri di akademi tersebut.

“Kami berharap, dunia usaha lebih menghargai keberadaan lulusan akademi ini, karena nantinya memiliki keterampilan yang lebih dibanding lainnya. Kami juga berharap lulusan ini nanti gaji berbeda dari yang lain,” kata Rudy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya