SOLOPOS.COM - Putus sekolah ilustrasi (JIBI/dok)

Pendidikan Solo, Disdikpora menggandeng Karang Taruna untuk menyelesaikan ratusan anak yang putus sekolah.

Solopos.com, SOLO–Kasus anak Solo putus sekolah hingga kini masih menjadi pekerjaan rumah (PR) untuk dituntaskan oleh Pemerintah Kota (Pemkot), melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora). Tahun ini tercatat ada sebanyak 734 anak Solo putus sekolah.

Promosi BRI Perkuat Kolaborasi Strategis dengan Microsoft Dorong Inklusi Keuangan

Hal itu dikemukakan Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Non Formal (PNF) Disdikpora Solo, Tri Budi Santosa, ketika ditemui wartawan di kantornya, Selasa (16/8/2016). Dia menjelaskan, data anak Solo putus sekolah tersebut bersumber dari Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Bapermas P3AKB) Solo yang merupakan hasil pendataan selama 2015.

Tri menjelaskan ada banyak faktor yang menyebabkan anak-anak tersebut tak mendapat pendidikan secara penuh di antaranya kondisi ekonomi keluarga, kondisi lingkungan yang tak mendukung, serta motivasi dari anak yang kurang kuat.

“Kondisi ekonomi yang kurang baik bisa memaksa anak-anak ikut bekerja. Ini juga semakin membuat motivasi anak untuk sekolah menurun, karena harus menopang keluarganya. Mereka yang terlanjut bekerja lalu memilih melanjutkan itu daripada sekolah,” terangnya.

Dari jumlah anak Solo putus sekolah sebanyak 734 orang tersebut, Tri menyatakan Disdikpora, khususnya Bidang PNF, baru bisa mencatat sebanyak 129 orang untuk diikutkan dalam Program Kelompok Belajar (Kejar) Paket. Jumlah tersebut terdiri atas berbagai jenjang sekolah, mulai dari sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA) sederajat. Sehingga untuk menyelesaikan pendidikan, mereka akan diikutkan sesuai jenjang pendidikan mereka sebelumnya, melalui Paket A, Paket B, atau Paket C. Sementara untuk menuntaskan sisanya, Tri menyampaikan pihaknya akan menelusuri keberadaan mereka di masing-masing wilayah sesuai data yang ada.

“Ada kesulitan dalam penelusuran ini manakala kami lakukan kroscek ke alamat, yang bersangkutan tidak ditemukan langsung di lokasi, termasuk yang sudah tidak lagi diketahui keberadaannya di mana. Alasannya beragam, misalnya, sudah lama meninggalkan rumah, entah itu pindah, merantau atau bekerja di luar kota, atau alasan lain,” ungkap Tri.

Namun Tri menegaskan pihaknya tetap akan menuntaskan kasus anak putus sekolah tersebut. Terkait pendataan di lapangan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Bidang Pemuda yang membawahi kegiatan karang taruna.

Menurutnya, pendataan anak putus sekolah ini di samping bisa dilakukan oleh kader Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), juga penting untuk melibatkan kalangan pemuda yang tergabung dalam karang taruna di wilayah setempat.

“Dari para pemuda karang taruna ini diharapkan dapat mengetahui keberadaan anak putus sekolah, termasuk kondisi riil mereka. Kami juga akan meminta bantuan mereka untuk seoptimal mungkin menarik minat anak-anak yang putus sekolah tersebut untuk bisa menyelesaikan pendidikan melalui Kejar Paket,” papar dia.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

Ini Penyebab Tubuh Terasa Pegal saat Bangun Tidur

Ini Penyebab Tubuh Terasa Pegal saat Bangun Tidur
author
Astrid Prihatini WD Rabu, 1 Mei 2024 - 23:16 WIB
share
SOLOPOS.COM - Ilustrasi bangun tidur. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Ketika bangun tidur di pagi hari, semua orang pasti mengharapkan badan dan pikiran menjadi kembali segar agar siap menghadapi hari. Meski begitu kadang kala walau sudah tidur dengan cukup tapi saat bangun tidur tubuh malah terasa pegal.

Hal ini tentu membuat seseorang frustasi. Untuk menghindari otot dan sendi terasa sakit, ketahuilah alasannya di info sehat kali ini. Menurut psychologytoday.com yang dikutip pada Minggu (28/4/2024) terdapat berbagai alasan yang mungkin menyebabkan hal ini terjadi. Mulai dari perlengkapan tidur yang digunakan hingga penyebab lain seperti inflamasi pada tubuh.

Promosi BRI Perkuat Kolaborasi Strategis dengan Microsoft Dorong Inklusi Keuangan

Berikut ini beberapa penyebab serta penjelasan dari tubuh pegal saat bangun tidur dan cara mengatasinya:

1. Perlengkapan tidur

Ketika merasa pegal saat bangun tidur, hal pertama yang dapat diperiksa adalah perlengkapan tidur, seperti matras dan bantal. Nyaman atau tidaknya tempat tidur hanya bisa dirasakan oleh Anda sendiri.

Koran Solopos

Beberapa hal yang perlu diingat untuk penggunaan matras yang nyaman adalah matras harus memberikan kenyamanan dan dapat menopang tubuh Anda. Kasur yang bagus ialah yang menopang tubuh keseluruhan dan tidak membuat pinggul tenggelam. Selain itu ia memungkinkan untuk memberikan kenyamanan pada titik-titik tekanan seperti lutut, pinggul, bahu, dan kepala serta membiarkan otot-otot Anda untuk rileks terutama pada punggung.

Selain kasur, bantal juga berpengaruh terhadap tidur. Bantal yang tepat dapat memberikan perbedaan pada kualitas bangun tidur seseorang. Bantal mempunyai peran untuk menyelaraskan tulang belakang leher Anda agar tidak ada ketegangan atau tekukan pada otot leher saat tidur.

Bantal yang terlalu tipis dan tebal dapat membuat tulang belakang tidak sejajar. Inilah yang kemungkinan besar akan menyebabkan seseorang merasa sakit leher dan sakit punggung bagian atas.
Bantal yang bagus adalah yang mendukung Anda untuk berbaring dalam posisi tidur, kepala dan leher dalam posisi sejajar.

Emagazine Solopos

2. Peradangan dan masalah tidur

Penyebab berikutnya tubuh terasa pegal saat bangun tidur adalah peradangan. Peradangan kronis dan secara berlebihan diketahui sebagai penyebab penyakit, berkurangnya aktivitas fisik, dan penuaan dini. Akibat beberapa faktor yang mungkin terjadi, peradangan dapat menjadi penyebab bangun tidur tak nyaman dan merasa  kurang istirahat.

3. Terluka dan sakit

Ketika sakit atau sedang terluka, tubuh merespon dengan inflamasi. Ini dapat menyebabkan sakit dan ketidaknyamanan yang mungkin menganggu bagaimana saat Anda tidur dan membuat sakit fisik dan kaku saat bangun tidur. Ini terjadi jika Anda sedang melawan demam atau  terkilir pada pergelangan kaki dan penyakit lebih serius serta kronis lain, termasuk radang sendi.

Hal yang dapat dilakukan untuk hal ini dengan mengobati kondisi tersebut. Ini akan membantu tidur lebih baik dan mengurangi ketidaknyamanan dan kelelahan saat bangun tidur.

Interaktif Solopos

4. Penuaan

Penyebab berikutnya mengapa tubuh terasa pegal saat bangun tidur adalah efek penuaan. Penuaan muncul sebagai hasil dari inflamasi dan penyebab dari inflamasi itu sendiri. Sistemik, inflamasi tingkat rendah menjadi lebih umum dengan usia. Begitu pula rasa kaku, sakit, dan tak segar pada pagi hari.

Hal yang dapat dilakukan untuk menghadapi ini adalah dengan merawat diri Anda, secara fisik dan mental. Atur stress, jaga berat badan yang sehat, dan aktif secara fisik. Jadikan kesehatan sebagai hal utama dengan mengunjungi dokter Anda secara rutin.

5. Terlalu sedikit atau banyak olahraga

Penelitian menunjukan bahwa olahraga meningkatkan kualitas tidur sepanjang kehidupan. Ia juga mengurangi sakit fisik ketika tidur dan menurunkan tingkat kelalahan di siang hari.



Berolahraga terlalu banyak atau terlalu intens dapat menyebabkan cedera, peradangan, dan nyeri yang mengganggu tidur. Cedera berlebihan yang terkait dengan olahraga menjadi lebih umum seiring bertambahnya usia. Olahraga sangat baik untuk tubuh, kesehatan, dan tidur, tetapi jika Anda berolahraga terlalu keras atau terlalu sering kemungkinan Anda akan merasakan beberapa efek negatif, termasuk saat tidur dan rasa sakit di pagi hari, dan sepanjang hari.

Untuk itu National Institutes of Health  dan American Heart Association merekomendasikan paling tidak 150 menit olahraga setiap pekan untuk orang dewasa yang sehat atau 30 menit sehari selama 5 hari dalam sepekan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Warga Tasikmadu Karanganyar Hilang Misterius, Sepeda Motor dan HP Ditemukan

Warga Tasikmadu Karanganyar Hilang Misterius, Sepeda Motor dan HP Ditemukan
author
Astrid Prihatini WD Rabu, 1 Mei 2024 - 23:06 WIB
share
SOLOPOS.COM - Warga Tasikmadu, Karanganyar, bernama Joko alias Joker dilaporkan hilang saat perjalanan pulang dari RSUD dr. Moewardi Solo ke rumahnya pada Selasa (30/4/2024) malam. (Foto/ Istimewa Bayan Watu Ombo)

Solopos.com, KARANGANYAR-Joko alias Joker, 29, warga Watu Ombo RT 006 RW 003 Desa Gaum, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar, dilaporkan hilang misterius pada Selasa (30/4/2024) malam.

Korban menghilang saat perjalanan pulang ke rumah mengunakan sepeda motor Suzuki Satria F AD 5931 RZ. Sepeda motor tersebut ditemukan oleh warga di semak-semak jalan buntu pada Rabu (1/5/2024) sore.

Promosi BRI Perkuat Kolaborasi Strategis dengan Microsoft Dorong Inklusi Keuangan

Selain sepeda motor juga ditemukan helm dan sandal diduga milik korban. Korban diduga menghilang karena menjadi korban penculikan orang tidak dikenal. Hingga kini proses pencarian korban masih terus dilakukan aparat kepolisian setempat.

Bayan Watu Ombo, Tasikmadu, Karanganyar, Roni Prihanta, mengatakan warga tersebut menghilang saat perjalanan pulang ke rumah dari RSUD dr. Moewardi Solo. Sebelumnya diketahui korban selama enam hari menunggui ibundanya yang sakit dan dirawat di RSUD dr. Moewardi Solo. Karena kondisi ibunya sudah membaik, dokter memperbolehkan untuk pulang ke rumah.

Koran Solopos

“Nah saat itu Mas Joker bilang ke ibunya kalau awakke ra penak. Mungkin karena menunggu sendirian di rumah sakit. Lalu, ibunya dari rumah sakit pulang naik ojek online dan mas Joker naik sepeda motor sekitar pukul 18.30 WIB. Tapi ibunya sampai dirumah, Mas Joker sampai jam 19.30 WIB tidak pulang ke rumah,” kata Roni kepada Solopos.com, Rabu malam.

Pihak keluarga terus mencoba menghubungi nomor handphone (HP) milik warga Watu Ombo, Tasikmadu, Karanganyar, yang hilang misterius itu. Namun tak juga mendapatkan respons apa pun. Hingga Rabu pagi, HP milik korban ditemukan oleh warga di depan Masjid Al Amin Tegalbiru, berjarak 1 kilometer (km) dari rumahnya.

Kemudian barulah sepeda motor milik korban ditemukan di semak-semak jalan buntu di Dukuh Genen, Desa Kalijirak, Kecamatan Tasikmadu pada Rabu selepas Ashar. Anehnya saat ditemukan sepeda motor korban masih dalam kondisi menyala. Sementara porsneling sepeda motor rusak setelah menabrak akar pohon.

Emagazine Solopos

“Di sekitar sepeda motor ditemukan helm dan sandal. Anehnya itu sepeda motor ditemukan jauh dari rumah dan bukan arah ke rumah,” kata dia.

Pihak keluarga, lanjut dia, langsung melaporkan orang hilang ke Polsek Tasikmadu. Aparat polsek Tasikmadu juga langsung bergerak cepat dengan menyisir sekitar lokasi penemuan sepeda motor korban. Namun belum membuahkan hasil dan pencarian akan dilanjutkan pencarian pada Kamis (2/5/2024).

Keluarga berharap Joker ditemukan dalam kondisi selamat. Keluarga menduga kuat Joker menjadi korban penculikan dan bukan perampokan. Karena sepeda motor dan barang milik korban ditemukan.

Interaktif Solopos

Dia mengatakan korban merupakan perantau yang bekerja di Jakarta. Joker pulang ke Karanganyar karena ibunya sakit dan dirawat di rumah sakit. “Mas Joker ini nunggu ibunya sendirian, enam hari di rumah sakit. Memang semua keluarganya merantau ke Jakarta,” kata dia.

Selain menyisir sekitar lokasi penemuan sepeda motor dan HP korban, polisi juga menyebar foto Joker melalui grup-grup Whatapps (WA). Pencarian dengan menyisir sekitar lokasi temuan sepeda motor akan dilanjutkan pada Kamis (2/5/2024).



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Mencari Biawak, Warga Asal Boyolali Tenggelam di Bengawan Solo Sragen

Mencari Biawak, Warga Asal Boyolali Tenggelam di Bengawan Solo Sragen
author
Tri Rahayu , 
Astrid Prihatini WD Rabu, 1 Mei 2024 - 22:42 WIB
share
SOLOPOS.COM - Tim SAR gabungan dan warga memantau aliran Bengawan Solo untuk pencarian korban tenggelam di wilayah Desa Gentanbanaran, Plupuh, Sragen, Rabu (1/5/2024). (Istimewa/PSC 119 Sukowati)

Solopos.com, SRAGEN-Seorang warga asal Desa Sawahan, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, diketahui tenggelam di perairan Bengawan Solo Sragen saat mencari biawak, Rabu (1/5/2024). Lokasi tenggelamnya warga itu terletak di wilayah Desa Gentanbanaran, Kecamatan Plupuh, Sragen. Tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD) Sragen berkoordinasi dengan Basarnas untuk pencarian korban.

Kapolres Sragen AKBP Jamal Alam melalui Kapolsek Plupuh AKP Suparno kepada Solopos.com, Rabu malam, mengatakan peristiwa orang tenggelam itu diketahui pada pukul 15.30 WIB. Dia menyebut korban diketahui bernama Aris Saputro, 25, warga Kedungupit, Desa Sawahan, Ngemplak, Boyolali.

Promosi BRI Perkuat Kolaborasi Strategis dengan Microsoft Dorong Inklusi Keuangan

“Awalnya korban bersama empat orang rekannya berburu biawak di sekitar aliran Bengawan Solo, tepatnya di wilayah Desa Gentanbanaran, Plupuh, Sragen. Korban bersama keempat temannya berenang menyeberangi sungai itu. Saat berenang ternyata korban tidak kuat berenang akhirnya korban hanyut. Sedangkan empat korban lainnya selamat sampai di seberang tepi sungai,” ujar Suparno

Koran Solopos

Dia menyampaikan kejadian itu dilaporkan ke Polsek Plupuh dan langsung ditindaklanjuti. Dia melanjutkan setelah mengecek ke lokasi dan olah kejadian perkara kemudian Polsek menghubungi BPBD untuk membantu pencarian.

Hingga Rabu pukul 21.00 WIB, kata dia, warga asal Boyolali yang tenggelam di perairan Sungai Bengawan Solo itu belum ditemukan. Kepala Pelaksana BPBD Sragen R. Triyono Putro membenarkan kejadian itu. Dia langsung menerjunkan tim ke lokasi dan berkoordinasi dengan Badan SAR Nasional untuk pencarian.

Ketua PSC 119 Sukowati Sragen Udayanti Proborini melalui Sekretaris PSC 119 Sukowati Nengah Adnyana Oka Manuaba menyampaikan lokasi aliran Bengawan Solo tempat tenggelamnya korban terletak di Dukuh Sriyan RT 004, Desa Gentanbanaran. Dia menjelaskan korban memiliki ciri-ciri berjenis kelamin laki-laki, tinggi 170 cm, kulit sawo matang, pakaian yang dikenakan loreng gurun bergambar anjing lengan panjang, mengenakan celana warna merah garis putih training bertuliskan Tunas Harapan, rambut pendek, ada tanda khusus tindik di telinga kanan dan memakai sepatu warna putih karet polos.

Emagazine Solopos

Oka menerangkan pencarian warga asal Boyolali yang tenggelam di aliran Sungai Bengawan Solo Sragen itu dilakukan dengan apel pembukaan operasi SAR laka air pada pukul 18 15 WIB. Dia melanjutkan pencarian dilakukan malam ini dengan pemantauan di lokasi hingga sampai Jembatan Gawan, Tanon. Unsur yang terlibat di lapangan terdiri atas PSC 119 Sukowati, Puskesmas Plupuh 1, BPBD Sragen, Basarnas Surakarta, TNI, Polri, aparatur Kecamatan Plupuh, perangkat Desa Gentanbanaran, SAR Himalawu, Tagana Sragen, PMI Sragen, Ubaloka, SAR MTA, SAR Poldes, SAR PSHT Karangmalang, Kedawung Rescue, TRC (Tanon Reaksi Cepat), Relawan ARH, NU Peduli, Kalijambe Rescue, MDMC Kabupaten Sragen, Relawan Sidoharjo, Relawan RAPI, dan SAR lainnya serta warga setempat.

 

Interaktif Solopos


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories