SOLOPOS.COM - Suasana Masa Orientasi Siswa (MOS) di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMA N) 2 Playen, Gunungkidul, Senin (27/7/2015). (Harian Jogja-Uli Febriarni)

Pendidikan Indonesia akan ditingkatkan dengan melibatkan siswa agar lebih aktif.

Solopos.com, JAKARTA – Peningkatan mutu pembelajaran terutama dicirikan oleh penguatan pelaku pendidikan seperti kompetensi siswa, profesionalisme guru dan kepala sekolah, peningkatan peran orang tua, serta komitmen pemimpin institusi pendidikan dalam ekosistem pendidikan. Demi mencapai tujuan tersebut, siswa pun akan banyak dilibatkan.

Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan

Siswa akan dilibatkan di kelas secara interaktif sehingga mendorong kreativitas siswa, daya kritis dalam berpikir, dan kemampuan analisis. “Ditargetkan adanya peningkatan hasil yang signifikan dalam hasil tes nasional dan hasil tes internasional,” demikian penjelasan Tujuan Strategis nomor 5 Peraturan Menteri Mendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2015-2019 Bab II Visi, Misi, dan Tujuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sementara yang dimaksud dengan tes internasional di antaranya adalah tes Programme for International Student Assessment (PISA) yang dilakukan oleh Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organization for Economic Co-operation Development—OECD).

Pada tes tahun 2012 (tes dilakukan dalam siklus 3 tahun) mengenai membaca, matematika, dan sains yang melibatkan 510 ribu siswa dari 65 negara, Indonesia berada diurutan 64. Dengan keterlibatan siswa, diharapkan hasil tes PISA siswa Indonesia meningkat dalam periode lima tahun ke depan.

Pelibatan siswa secara interaktif tak hanya bertujuan untuk mendapatkan peringkat PISA yang lebih baik. Tujuan utama lain yang tak kalah penting adalah pembentukan karakter siswa dalam rangka mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pendidikan karakter dimaksudkan untuk membina budi pekerti, membangun watak, dan mengembangkan kepribadian peserta didik. Selain itu turut diterapkan pendidikan kewarganegaraan yang dimaksudkan untuk meningkatkan wawasan kebangsaan di kalangan anak usia sekolah. Dengan begitu terbentuk pemahaman mengenai pluralitas sosial dan keberagaman budaya dalam masyarakat yang berdampak pada kesediaan untuk membangun harmoni sosial, menumbuhkan sikap toleransi, dan menjaga kesatuan dalam keanekaragaman.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya