Solopos.com, KARANGANYAR – Pendidikan dasar kemiliteran bagi warga sipil yang tidak bertujuan untuk penyiapan sebagai anggota militer yang dilaksanakan di lingkungan Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Adi Soemarmo dilaksanakan secara terukur dan terbatas. Pendidikan lebih berfokus pada pengenalan disiplin militer dan kemampuan dasar serta pengetahuan, dengan standar yang sama sekali berbeda dari militer.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Potensi Kedirgantaraan Lanud Adi Soemarmo, Kolonel Kes. Drs. Wing Sukarno, saat dijumpai Promosi
BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit
Wing yang menjadi penanggung jawab kegiatan itu menuturkan dalam pendidikan dasar itu peserta mendapatkan berbagai materi dasar pembentukan kedisiplinan, peraturan baris berbaris, pelatihan penghormatan militer, pertolongan, survival, kepemimpinan, serta latihan jasmani. “Lebih ke pengenalan, jadi untuk pendidikan seperti Menwa ini juga disesuaikan dengan kondisi. Tidak seperti pelatihan untuk militer karena militer dididik berdasarkan seleksi yang sangat ketat dan standar yang sangat tinggi,” kata dia.
Ditambahkannya, penyelenggaraan kegiatan latihan termasuk untuk militer juga harus disertai mitigasi atau persiapan yang mendetail. “Misalkan saja kami selalu memantau kondisi cuaca dan suhu. Kalau semisal suhu udara terlalu tinggi, semua kegiatan latihan lapangan akan ditunda dulu. Kami juga memperhatikan apakah peserta latihan cukup minum dan sebagainya,” kata dia. Wing menegaskan Komando Pendidikan dan Latihan TNI AU (Kodiklatau) yang membawahkan Lanud Adi Soemarmo sangat menaruh perhatian pada pelaksanaan latihan di lingkungan lanud dan selalu menegaskan pentingnya fokus pada keamanan dan keselamatan, termasuk dalam pemenuhan standar protokol kesehatan selama pandemi Covid-19. Kodiklatau juga rutin memantau jalannya diksar Menwa yang tengah berlangsung saat ini dan memantau kondisi para peserta latihan.