SOLOPOS.COM - Pendaftaran Siswa SMK (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Pendaftaran siswa baru di SMAN 1 Sleman belum terpenuhi karena ada isu black list, padahal pihak sekolah dan dinas sudah membantahnya

Harianjogja.com, SLEMAN- Isu lulusan SMAN 1 Sleman yang akan diblacklist pada penerimaan mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Jogja dibantah.

Promosi BRI Kantor Cabang Sukoharjo Salurkan CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Sleman Arif Haryono menjelaskan bahwa syarat masuk PTN, siswa diwajibkan mengikuti seleksi. Sehingga tidak ada hubungan dengan isu blacklist yang sempat bergulir di masyarakat.

Kebetulan, kata Arif,  lulusan dari Sleman memang sedikit yang diterima melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Berbeda dengan jumlah yang diterima melalui Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) atau Seleksi Mandiri (SM) yang jumlahnya lebih besar.

“Itu lebih kepada idealisme anak dan orangtua dalam memilih program studi,” jelasnya, Kamis (2/7/2015).

Humas UGM Wijayanti mengatakan, salah satu alasan lulusan SMA di Sleman tidak diterima di PTN dikarenakan mendaftar di jurusan yang membutuhkan tingkat intelektual tinggi. Sehingga terpaksa tidak lolos saat seleksi. “Bukan karena kami memblacklist sekolah,” jelasnya.

Isu lulusan SMAN 1 Sleman yang akan diblacklist pada penerimaan mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Jogja tampaknya berdampak pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ini. Biasanya kuota sudah terpenuhi pada hari kedua namun kali ini sekitar 40% belum terpenuhi.

Meski PTN dan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Sleman sudah membantah hal tersebut, namun dampaknya masih dirasakan. Pada hari kedua, kuota 192 siswa di SMAN 1 Sleman belum terpenuhi. Berdasarkan pantauan Kamis (2/7/2015) pukul 13.31 WIB, sebanyak 209 calon peserta didik telah mengambil formulir namun yang mengembalikan baru 102.

“Kita sudah berupaya menepis isu itu. Kita optimis besok [Jumat] hari terakhir PPDB kuota akan terpenuhi,” jelas Wakasek Bidang Humas SMAN 1 Sleman Agus Suprapto saat menjaga pos informasi PPDB.

Pihaknya optimis karena SMAN 1 Sleman masih menjadi jujugan bagi siswa berprestasi tinggi. Terbukti dari nilai tertinggi yang sudah masuk yakni 380,50.

Salah satu orang tua pendaftar asal Tempel, Alfi, mengaku tak takut akan keputusan untuk mendaftarkan anaknya di sekolah tersebut. Ia sempat mendengar kabar blacklist itu dari tetangga. Namun karena anaknya yakin dan menginginkan sekolah di SMAN 1 Sleman, Alfi pun tak khawatir. “Yakin saja setelah lulus nanti bisa diterima di PTN,” ungkapnya.

Kondisi di SMAN 1 Sleman berbeda dengan SMAN 2 Sleman. SMAN 2 Sleman sebagai salah satu penyelenggara real time online (RTO) ini sudah banyak diincar calon peserta didik. Pada hari kedua PPDB, kuota 128 siswa telah terpenuhi.

“Total ada 400 formulir yang diambil. Yang kembali 128. Tinggal lihat pergeseran nilainya saja,” tutur Humas SMAN 2 Sleman, Sukur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya