SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

ilustrasi. (dok JIBI/BISNIS)

Jakarta (Solopos.com)–Panja Mafia Pulsa Komisi I DPR mengungkap fakta mengejutkan. Pencurian pulsa yang terjadi di masyarakat ditaksir melebihi Rp 1 triliun.

Promosi Tenang, Asisten Virtual BRI Sabrina Siap Temani Kamu Penuhi Kebutuhan Lebaran

“Berdasar RDPU sebelumnya kerugian masyarakat akibat pencurian pulsa ditaksir mencapai lebih dari Rp 1,1 triliun,” ujar Ketua Panja Mafia Pulsa Komisi I DPR, Tantowi Yahya.

Hal ini disampaikan Tantowi saat membuka rapat dengan Kabareskrim dan Jampidum di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (7/12/2011).

Politikus Golkar itu menyatakan, sistem telekomunikasi telah dimanipulasi dan memanfaatkan masyarakat sebagai ATM untuk disedot pulsanya.

“Masyarakat menjadi ATM yang disedot terus menerus,” keluh Tantowi.

Selain itu, aturan mengenai telekomunikasi juga banyak dilanggar. Content Provider (CP) harusnya tak bisa berhubungan langsung dengan pengguna ponsel.

“Content Provider pada kenyataannya bebas berhubungan dengan pemilik nomor,” beber pria yang disebut-sebut bakal maju dalam Pilgub DKI 2012 ini.

Selain itu, lembaga regulasi telekomunikasi juga tidak bekerja optimal.

“Lembaga ini mengamanatkan kepada Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia yang telah lalai melakukan fungsi-fungsinya karena praktik ini harusnya bisa dicegah lebih awal,” kritiknya.

Tantowi pun meminta polisi mengambil tindakan tegas. “Karena itu kita agendakan rapat untuk meminta penjelasan Kabareskrim dan Jampidum,”tandasnya.

(detik.com/tiw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya