SOLOPOS.COM - google.img

Pencatutan nama Jokowi masih jadi perhatian publik.

Solopos.com, JAKARTA – Sebanyak 20 kelompok pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tergabung dalam Komite Penyelamat Nawacita, Selasa (15/12/2015), mendatangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Promosi Klaster Usaha Rumput Laut Kampung Pogo, UMKM Binaan BRI di Sulawesi Selatan

Mereka mendesak aparat penegak hukum segera menangkap ketua DPR Setya Novanto dan pengusaha Riza Chalid.

Massa yang melakukan aksi berjumlah sekitar ratusan orang dengan membawa kerangkeng dari bambu bercat hitam dengan dua orang memakai topeng Setya Novanto dan Riza Chalid di dalamnya.

Kerangkeng tersebut merupakan simbol desakan kepada aparat penegak hukum untuk segera memasukkan keduanya ke dalam jeruji besi.

“Pejabat negara tidak patut untuk mencatut nama Presiden apalagi minta saham. Merusak martabat sebagai petinggi negara,” ujar Ronny Talapessy, Sekjen Arus Bawah Jokowi saat melakukan aksinya di depan Gedung KPK.

Menurut Ronny, demi kepentingannya itu para mafia tidak segan-segan mencatut nama Presiden dan Wakil Presiden. Saat langkah tersebut terungkap saat ini para mafia sedang berusaha mengakali proses di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).

Komite Penyelamat Nawacita mendesak tiga aparat penegak hukum yaitu KPK, Kejaksaan Agung, dan Polri untuk bisa menuntaskan kasus ini lantaran menganggap kasus ini bukan semata pelanggaran kode etik anggota DPR melainkan juga merupakan kasus hukum.

Setelah melakukan aksi di gedung KPK, massa bergerak menuju Kejaksaan Agung untuk menggelar aksi serupa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya