SOLOPOS.COM - Indro Warkop (Twitter.com)

Pencatutan nama Jokowi-JK membuat DPR gaduh. Pada saat yang sama, Jokowi menghadirkan Indro Warkop dan stand up commedian lain ke Istana.

Solopos.com, JAKARTA — Pemandangan berbeda terlihat di Kompleks Istana dalam dua hari terakhir. Tiba-tiba saja, tempat Presiden melakukan kegiatan hariannya itu didatangi puluhan komika atau stand up commedian.

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

Bukan hal baru sebenarnya kalau Presiden Joko Widodo (Jokowi) memiliki hubungan baik dengan para pelaku dunia hiburan. Dalam kampanye pemilihan presiden lalu, Presiden mendapat banyak dukungan dari para pekerja seni.

Bekas Gitaris Band Slank, Abdee Negara, pun hingga kini masih terlihat keluar masuk Istana Kepresidenan. Bahkan, Presiden mengangkat Triawan Munaf yang memiliki latar belakang musisi sebagai Kepala Badan Ekonomi Kreatif.

Kali ini, entah kebetulan atau memang disengaja, Presiden memanggil puluhan pelawak. Pertama, pada Rabu (16/12/2015), Presiden memanggil para pelawak, mulai dari Slamet Rahardjo, Tarsan, Sule, Cak Lontong, hingga Azis Gagap. Presiden sengaja meluangkan waktunya untuk sekedar makan bersama dan mendengarkan lawakan dari para undangan seusai rapat kabinet terbatas mengenai penanganan terorisme dan radikalisme, serta persiapan Natal, serta tahun baru.

Hari ini, Kamis (17/12/2015), Presiden kembali mengundang komika atau stand up comedian yang sebenarnya baru berkembang di Indonesia dalam beberapa tahun belakangan. Suasana kaku mengawali makan siang Presiden dengan para komika saat Indro Warkop memberikan sambutan, sampai akhirnya mengajak para komika untuk makan siang.

Tim Komunikasi Presiden, Ari Dwipayana, mengatakan pemanggilan para pelawak dan komika merupakan bagian dari rencana Presiden untuk menyerap aspirasi dari para pekerja seni. Nantinya, Presiden juga akan memanggil pekerja seni lainnya, untuk mengetahui apa yang harus dilakukan pemerintah.

“Kemarin kan pelawak, sekarang komika, besok mungkin seniman apa lagi. Intinya, mereka kan memiliki aspirasi dan input yang dapat diberikan kepada Presiden,” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan.

Ari juga menampik anggapan yang menyebut Presiden sedang pusing dengan pekerjaan yang dilakukannya, dan memerlukan hiburan agar dapat tertawa. Indro Warkop, mengatakan dirinya dan para komika lain sempat ditodong untuk melucu saat di depan Presiden. Teten Masduki, Kepala Staf Presiden, mengatakan para komika boleh berbicara apa saja asal lucu.

“Pak Masduki bilang silakan bicara apapun asal lucu. Kami kan sehari-hari lucu, sedangkan kami di lingkungan yang kadang kaku,” ujarnya. Indro pun mengatakan rencana Presiden untuk membuat kompetisi stand up comedy sehingga pihaknya harus mempersiapkan apa yang diperlukan untuk kompetisi tersebut.

Pertemuan itu pun dimanfaatkan oleh para komika untuk meminta Presiden memberikan perhatian khusus terhadap masalah tertentu. Arie Kriting bahkan meminta Presiden memberikan perhatian lebih kepada permasalahan di Asia Timur. Selama ini, menurut Arie, belum banyak pemberitaan mengenai apa yang telah dilakukan pemerintah di Indonesia bagian timur.

Presiden Jokowi pun memanfaatkan pertemuan itu dengan melakukan stand up comedy. Presiden menceritakan pengalamannya sebagai pemimpin upacara yang tidak segera menurunkan tangannya setelah membalas hormat para peserta upacara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya