SOLOPOS.COM - Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens bersama dengan Kelompok Kriminal Bersenjata pimpinan Egianus Kogoya di Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Rabu (15/2/2023). (ANTARA/HO/Dokumen Pribadi)

Solopos.com, TIMIKA — Pencarian empat prajurit TNI yang masih hilang atau belum bisa dikontak pasca-serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Nduga, Papua Pegunungan dilanjutkan Rabu (19/4/2023).

Pada Sabtu (15/4/2023), KKB mengadang dan menyerang pasukan TNI saat mereka sedang menyisir daerah Mugi, Nduga, Papua Pegunungan, untuk mencari pilot Susi Air Phillip Mehrtens yang disandera KKB sejak Februari 2023.

Promosi Waspada Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan saat Lebaran

“Dari kontak tembak tersebut ada satu orang yang prajurit yang menjadi korban tewas dan lima yang mengalami luka. Yang mengalami luka sudah dilakukan evakuasi dari dibawa ke rumah sakit di Timika,” ungkap Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, Senin (17/4/2023) di Timika.

Yudo tiba di Timika dan langsung mendengar paparan dari Pangkogabwilhan III, Pangdam XVII/Cendrawasih, Komandan Koopsus TNI, Pangkoarmada III, Danrem 173, dan Danrem 174 terkait situasi di Nduga.

Dia dampingi Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Dudung Abdurachman, Pangkostrad Letjen TNI Maruli Simanjuntak, dan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) Mayjen TNI Iwan Setiawan.

Panglima TNI mengatakan kondisi lima orang prajurit yang mengalami luka tersebut terus membaik dan sudah ada yang bisa berjalan saat menuju ke helikopter saat proses evakuasi.

“Sementara empat orang prajurit, sampai dengan saat ini masih belum ada komunikasi. Kemungkinan mereka bertahan karena lokasi tersebut diduga sebagai markas KST,” katanya.

Yudo mengatakan jika proses evakuasi terhadap salah satu prajurit yang gugur di Timika Papua, Pratu Miftahul Arifin dilanjutkan pada Rabu (19/4/2023), karena kondisinya berada di dalam jurang sedalam 15 meter.

“Lokasinya di dalam jurang sedalam 15 meter sehingga akan dilakukan proses pencarian besok,” kata Panglima TNI.

Ia mengatakan pihaknya meningkatkan status dalam operasi tersebut menjadi siaga tempur karena sudah terjadi kontak tembak dalam peristiwa itu.

 

Sumber: Antara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya