Pencairan Subsidi Gaji Pegawai Meleset dari Target, Selisih Rp7,89 Triliun

Solopos.com, JAKARTA -- Termin pertama program subsidi gaji pegawai untuk pekerja bergaji di bawah Rp5 juta sudah dilaksanakan pemerintah. Sayangnya, target penerima subsidi meleset dari target. Sehingga anggaran program tersebut diperkirakan akan tersisa sekitar Rp7,89 triliun.

Seperti diketahui, total anggaran yang disiapkan pemerintah untuk subsidi gaji yakni sebesar Rp37,7 triliun untuk menjangkau sekitar 15,7 juta pekerja. Subsidi gaji diberikan dengan nilai Rp600.000 setiap bulan selama 4 bulan dan ditransfer setiap dua bulan sekali dengan nominal Rp1,2 juta.

Promosi Kredit BRI Tembus Rp1.308,65 Triliun, Mayoritas untuk UMKM

Seperti dilansir bisnis.com, Sejak akhir Agustus 2020 hingga akhir September 2020, pemerintah menyalurkan bantuan subsidi upah (BSU) untuk tahap I yakni sebesar Rp1,2 juta per orang. Selanjutnya, pencairan tahap II akan dimulai akhir Oktober.

Kabar Gembira! Tambahan 1 Juta Ton Pupuk Bersubsidi Segera Meluncur

Adapun, untuk tahap I, total penyaluran dilakukan dalam lima gelombang. Dari 14,8 juta data calon pekerja yang dikumpulkan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Ketenagakerjaan, hanya 12,41 juta yang berhasil dapat bantuan.

Artinya masih ada selisih sekitar 3,29 juta dari target semula yakni sebanyak 15,7 juta orang penerima subsidi. Jika dikalikan dengan alokasi bantuan Rp2,4 juta per orang, maka sisa anggaran bantuan subsidi gaji yang belum terserap sekitar Rp7,89 triliun.

Ke mana sisa anggaran bantuan subsidi gaji tersebut akan dialihkan?

Belum Pasti

Kementerian Ketenagakerjaan mengungkapkan akan mengembalikan sisa dana bantuan subsidi upah atau BSU ke kas negara seiring tidak tercapainya target penerima bantuan. Selanjutnya, dana tersebut diusulkan agar dialokasikan untuk guru honorer baik di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan maupun Kementerian Agama.

BP Jamsostek Umumkan Coret 1,7 Juta Calon Penerima Subsidi Gaji, Ini Alasannya

"Selisih ini kami sudah koordinasi dengan Kementerian Keuangan. Kami akan lakukan revisi DIPA [Daftar Isian Pelaksana Anggaran] di Kemenaker. [Anggaran] akan dikembalikan ke Kemenkeu kemudian karena ada banyak permintaan guru honorer di Kemendikbud maupun Kementerian Agama yang berharap dapat manfaat subsidi upah maka kami rekomendasikan dapat program yang sama melalui kementerian terkait," kata Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah , Jumat (2/10/2020).

Namun, saat ini belum ada kepastian berapa dana yang akan dialokasikan sebagai subsidi bagi guru hononer. Apakah seluruh sisa dana atau sebagian.

Sebelumnya, Ida menjelaskan Kemenaker sudah menerima 12,41 juta data nomor rekening peserta BPJS Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek yang memenuhi kriteria untuk menerima BSU. Dari jumlah tersebut, 10,7 juta orang atau 92,48% peserta sudah menerima bantuan. Kemudian, 745.669 peserta atau sekitar 6% di antaranya akan segera mendapatkan BSU karena masih dalam proses pengiriman dari bank penyalur.

Dukung Pemerintah Atasi Covid-19, Kalbe Farma Turunkan Harga Covifor

BP Jamsostek pun mengembalikan sejumlah data kepada pemberi kerja untuk diverifikasi ulang karena adanya ketidaksesuaian atau ketidaklengkapan data.

"Sisa anggaran yang ada tadi dikembalikan ke kas negara. Kalau sudah dituntaskan proses validasi data, seperti nomor rekening yang tidak aktif, itu kami kembalikan [kepada pekerja]. Setelah semua klir baru kami akan serahkan sisanya [anggaran ke kas negara]. Jadi angka persis yang dikembalikan belum ketahuan," ujar Ida.