SOLOPOS.COM - Sidney Jones (Endang Muchtar/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Sidney Jones, pengamat terorisme dari International Crisis Grup (ICG), menilai kelompok teroris yang muncul di Indonesia belakangan ini lalu ditangkapi polisi hanyalah kelompok kecil yang sangat amatiran dan berkapasitas rendah.

Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri baru-baru ini menangkapi sejumlah pentolan yang berkaitan dengan kelompok pengebom Kedutaan Besar Myanmar yang sebelumnya sudah dapat digagalkan di Jakarta. Mereka dinilai Sidney Jones hanya kelompok kecil yang tak terkait lagi dengan jaringan terorisme besar.

Promosi BRI Pastikan Video Uang Hilang Efek Pemilu untuk Bansos adalah Hoaks

“[Mereka] tidak terkait apa-apa lagi [teroris lain]. Cuma rencana ini setahu kami banyak kelompok kecil yang muncul sekarang ini, sangat amatiran dan berkapasitas rendah,” ungkapnya saat dihubungi Bisnis, Rabu (21/8/2013).

Sidney juga menilai kelompok mereka juga berbeda dengan kelompok teror yang menembak anggota polisi. Kelompok teroris yang terjadi belakangan ini juga tidak berhubungan dengan Jamaah Islamiyah (JI). “Tidak ada hubungan apapun dengan JI. JI tidak lagi terlibat dengan kekerasan,” katanya.

Dihubungi terpisah, pengamat terorisme Noor Huda Ismail dari Yayasan Prasasti Perdamaian menilai kelompok teroris jaringan Santoso merupakan kelompok yang akan terus menyerang kepentingan polisi pada masa mendatang. Santoso alias Abu Warda dan Sabar alias Autad Rawa diketahui sebagai pimpinan kelompok teroris di Poso, Sulawesi Tengah. Dia merupakan buronan teroris daftar pencarian orang (DPO) yang telah lama dicari pihak kepolisian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya