SOLOPOS.COM - (jasaraharja.co.id)

(jasaraharja.co.id)

Solo (Solopos.com)–Klaim santunan yang diberikan PT Jasa Raharja Solo kepada korban tewas selama arus mudik dan balik Lebaran tahun ini diprediksi akan melonjak mengikuti angka korban tewas yang naik sampai 116% jika dibandingkan dengan masa arus mudik dan balik 2010.

Promosi BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit

Dari data yang diterima PT Jasa Raharja Solo, H-7 hingga hari H Lebaran ada 13 orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas.

“Naik drastis dari tahun 2010 yang hanya tercatat 6 korban tewas. Dari 13 korban tewas yang terjadi saat mudik Lebaran tahun ini, yang paling menonjol adalah di Sragen yang menelan empat korban. Sisanya, menyebar di beberapa wilayah yakni Klaten, Solo dan Boyolali,” papar Kepala Perwakilan PT Jasa Raharja Solo, Sudiastoro, saat ditemui Espos, di ruang kerjanya, Senin (5/9/2011).

Pantaun terhadap kejadian di jalan, kata Sudiastoro, akan berlangsung hingga H+7 Lebaran. Saat ini, lanjut Sudiastoro, pihak Jasa Raharja kebut proses penyelesaian pemberian klaim santunan kepada 13 korban tersebut yang akan diberikan melalui ahli warisnya.

“Dari kantor pusat memberi deadline agar proses klaim korban kecelakaan saat mudik dan balik itu bisa selesai Senin (12/9). Tetapi, kami berusaha agar semuanya bisa selesai lebih cepat, yakni Rabu (7/9/2011),” ujarnya.

Dari 13 korban itu, ia baru menyelesaikan tiga berkas. Satu dari Blitar dan dua dari Sukoharjo. “Dan fokus kami sekarang ini memang menyelesaikan berkas-berkas untuk santunan korban yang meninggal. Untuk korban luka-luka kami terus koordinasi dengan instansi kepolisian, terutama terkait perkembangan medis korban.”

Untuk korban meninggal, akan diberi santunan Rp 25 juta.  Sementara itu, angka klaim yang sudah dicairkan PT Jasa Raharja Solo periode Januari-Agustus 2011 senilai Rp 23,1 miliar. Total pembayaran ini mengalami penurunan yang cukup drastis yakni mencapai 34,3% jika dibanding periode yang sama tahun lalu yang mencapai angka Rp 35,2 miliar.

“Penurunan klaim ini lebih disebabkan karena ada pemecahan wilayah, antara PT Jasa Raharja perwakilan Solo dan perwakilan Sukoharjo.”

Sementara, realisasi klaim per sektor, Sudiastoro menjelaskan, khusus di Kota Solo klaim santunan kepada korban kecelakaan juga mengalami penurunan. Dari angka Rp 4 miliar pada Januari-Agustus 2010 menjadi Rp 2,9 miliar pada periode yang sama 2011. Atau turun 26,84%. “Ini sebanding dengan pernyataan Kapolresta Solo bahwa angka kecelakaan di Solo turun untuk tahun ini.”

Sementara, lanjutnya, untuk wilayah Sragen juga turun 0,24%, dari Rp 5 miliar menjadi Rp 5,3 miliar. Boyolali naik 8,98% dari nilai klaim Rp 3,6 miliar menjadi Rp 3,8 miliar. Dan Klaten juga naik 10,24% dari Rp 4,5 miliar menjadi Rp 5 miliar.

(haw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya