SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

WASHINGTON —
Pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) kini mengerucut pada dua nama, Mitt Romney dari Partai Republik dan Barack Obama, calon incumbent Partai Demokrat. Hal ini menyusul pengunduran diri rival kuat Romney, Rick Santorum, Selasa (10/4/2012) waktu setempat.

“Kami membuat keputusan pada akhir pekan, saat ini pemilihan presiden untuk saya telah berakhir. Kami tak lagi dalam pertempuran,” ujar Santorum dalam konferensi pers di Gettysburg, Pennsylvania, Selasa.
Santorum mengatakan keputusan itu diambil berdasarkan faktor-faktor pribadi dan tak sepenuhnya politik, terutama setelah akhir pekan kemarin yang disebutnya sebagai saat untuk “berdoa dan berpikir”.

Salah satu faktor pribadi itu adalah kondisi kesehatan putri bungsu dari tujuh anaknya, Isabella, 3, yang menderita trisomi 18, sebuah kelainan kromosom, semakin parah. “Meskipun kampanye kepresidenan sudah berakhir bagi saya, kami tidak berhenti berjuang,” lanjut mantan senator Pennsylvania tersebut seperti dilansir yahoonews.

Selain masalah kesehatan putrinya, pengunduran diri Santorum menurut salah seorang penasihat kampanyenya juga karena posisinya yang tertinggal jauh dari Romney serta keadaan keuangan timnya. “Tim Romney benar-benar mengeluarkan banyak uang. Masalah dana ini pula yang menjadi faktor pendukung mundurnya Santorum,” ujar penasihat Santorum yang tak bersedia disebut identitasnya itu, dikutip CNN, Rabu (11/4/2012).

Di lain pihak, Romney mempunyai pendanaan yang lebih kuat dan sudah berhasil mengumpulkan lebih banyak delegasi untuk mendukungnya di Konvensi Partai Republik di Tampa, Florida, akhir Agustus mendatang.

Keputusan Santorum untuk mundur ini sangat dihormati oleh Romney dan bakal calon Republik lainnya, Newt Gingrich. “Rick Santorum selama ini telah melakukan kampanye yang luar biasa. Keberhasilannya adalah bukti dari kegigihan dan kekuatan prinsip-prinsip konservatif,” ujar Gingrich memuci mantan senator yang sangat teguh memegang prinsip konservatifnya itu.

Sedangkan Romney menyebut Santorum sebagai sosok yang mempunyai kemampuan dan layak menjadi pesaingnya. “Dia telah membuktikan dirinya adalah bagian penting bagi partai kami dan negara ini,” ujar Romney.

Pengunduran diri Santorum akan membuat Romney mulai memfokuskan diri menghadapi Obama, begitu juga sebaliknya. Salah satu senjata Romney adalah membidik dukungan Obama terhadap “Buffet rule”, sebuah upaya untuk menaikkan pajak.
Tim Romney berpendapat, Obama berencana menaikkan pajak pada bisnis-bisnis kecil, yang dinilai akan mengganggu pertumbuhan ekonomi dan upaya penciptaan lapangan kerja pada saat perekonomian AS memerlukannya. Menurut Gail Gitcho, juru bicara kampanye Romney Obama adalah presiden pertama dalam sejarah yang secara terbuka berkampanye untuk masa jabatan kedua dengan program kenaikan pajak. Niken Ari Purwanti/JIBI/SOLOPOS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya