Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini
Salah satunya, M Maghfur, 53, yang sejak tahun 2011 lalu mendapatkan status kewarganegaraan Malaysia setelah 33 tahun menetap di negara ini. “Hari ini saya ikut pemilu. Di jari telunjuk saya sudah diberi tinta sebagai tanda sudah menggunakan hak pilih,” katanya di TPS Sekolah Kebangsaan Sungai Pusu, Gombak Setia, Selangor.
Di daerah ini [Sungai Pusu], kata dia, banyak masyarakat Indonesia yang sudah jadi warga Malaysia yang ikut pemilu. Sebagiannya adalah mereka yang baru kali pertama ikut PRU-13. “Saya dan sejumlah teman juga baru pertama kali ikut PRU,” tegasnya.
Senada disampaikan Suwandi bin Bujami, 50, warga asal Lamongan, Jawa Timur, bahwa kesertaannya dalam PRU-13 ini adalah untuk kali pertama. “Sejak saya memiliki IC biru di tahun 2011 lalu dan ini pemilu pertama yang saya ikut sebagai warga negara Malaysia,” ungkapnya.
Menurut Maghfur, masyarakat Indonesia sebagai pemegang IC Biru (identitas sebagai WN Malaysia) yang ikut pemilu di sekolah ini mungkin sekitar 500 sampai 600 orang. “Mereka itu (pemegang IC biru) kebanyakan berasal dari Jawa, Sumatera ataupun Bawean, Jawa Timur. Namun ada juga dari sejumlah daerah di Indonesia,” ungkap dia dengan menambahkan bahwa jumlah pemegang IC biru di wilayah kampung Sungai Pusu dan sekitarnya bisa mencapai ribuan orang.
Bagi Magfhur maupun Suwandi, menjadi warga negara Malaysia ini juga demi kepentingan keluarga terutama anak-anak yang telah menjadi warga Malaysia karena mereka lahirnya di negara ini. “Di kampung halaman saya di Lamongan sudah tidak punya apa-apa, sedangkan di sini ada sedikit harta. Selain itu anak-anak saya ada enam orang semuanya lahir di sini dan sudah menjadi warga negara Malaysia. Itulah motivasi untuk mendapatkan IC biru,” ungkap Magfhur.
Sedangkan bagi Suwandi, motivasi untuk mendapatkan IC Biru itu karena ketiga anaknya lahir dan menjadi warga negara Malaysia. “Kalau orang tuanya sudah juga menjadi warga negara maka anak-anaknya bisa memperoleh bea siswa secara penuh. Sedangkan kalau masih warga asing hanya mendapatkan lima puluh persen saja,” tegasnya.
Seperti diketahui, jumlah warga negara Malaysia yang berketurunan Indonesia cukup banyak dan tersebar di semenanjung negeri ini mulai dari Johor, Perlis, Pahang, Kedah, Kelantan, hingga Pinang dan juga Sabah Serawak. Bahkan begitu banyaknya keturunan Indonesia di negara ini, sampai-sampai di sebuah negeri di negara Malaysia ini adalah keturunan dari sebuah suku di Indonesia.
Seperti halnya di Negeri Sembilan yang sebagian besar penduduknya adalah keturunan dari Minang. Bahkan rumah-rumah di sana juga mirip rumah bagonjong Minangkabau. Sedangkan di Johor, juga banyak masyarakat Indonesia keturunan Jawa di sana, bahkan sebagian besar dari warga di sana masih fasih menggunakan bahasa Jawa.