SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Solopos/Antara)

Pemilu Burundi memanas dan diwarnai korban jiwa akibat konflik politik.

Solopos.com, BUJUMBURA — Seorang pria meregang nyawa setelah dibakar hidup-hidup oleh massa di tengah aksi demonstrasi di Distrik Nyakabiga, Bujumbura, Kamis (7/5/2015).

Promosi BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit

Pria diduga anggota organisasi pemuda Imbonerakure yang menjadi sayap Partai CNDD-FDD. Menurut sejumlah pengunjuk rasa, pria ini menyerang pendemo yang menentang Presiden Burundi yang kembali maju dalam Pemilu Juni mendatang, Pierre Nkurunziza.

“Mereka menempatkan ban di lehernya dan kemudian membakarnya,” kata seorang saksi mata, seperti dilansir Reuters, Jumat (8/5/2015). Pemerintah telah berulangkali membatah Imbonerakure membangkitkan kekerasan.

Sementara itu, Palang Merah Burundi mengatakan seorang pria terbunuh di distrik itu namun tak menjelaskan penyebab kematiannya. Sementara kelompok masyarakat sipil mengungkapkan 14 orang tewas sejak gelombang protes dimulai April lalu.

Oposisi menilai Nkurunziza yang telah menjabat sejak 2005 , melanggar penjanjian damai dan konstitusi jika menduduki kursi kepresidenan untuk kali ketiga. Pasalnya ia hanya diperbolehkan menjabat selama dua periode. Sementara Mahkamah Konstitusi mengizinkan pencalonan itu karena masa jabatan pertamanya tidak masuk hitungan sebab ia dipilih oleh parlemen bukan publik.

Hampir 40.000 warga Burundi mencari suaka di negara-negara tetangga sejak bulan lalu karena khawatir kericuhan menyebar di seluruh negeri. Badan pengungsi PBB, UNHCR, menjelaskan setidaknya 24.795 warga Burundi mengungsi ke Rwanda, 6.966 orang ke Tanzania, dan 7.319 orang ke Kongo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya